GEMALANTANG.COM -- Kantor maskapai penerbangan Turkish Airlines di Teheran, Iran disegel Polisi, setelah karyawan wanita maskapai itu menolak mematuhi undang-undang jilbab Iran.
Kejadian ini berawal ketika petugas Kepolisian setempat dilaporkan mengunjungi maskapai penerbangan tersebut pada hari Senin (08/07/2024) lusa kemarin.
Untuk menyampaikan peringatan pertama mereka atas tidak mematuhi aturan jilbab Islam yang diwajibkan bagi wanita di Iran.
Baca Juga: Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Akan tetapi para karyawan wanita Turkish Airlines menimbulkan masalah dengan petugas polisi, karyawan wanita maskapai penerbangan tersebut menolak mengenakan jilbab.
Penolakan itu berbuntut panjang hingga penyegelan kantor Turkish Airlines. Menurut laporan kantor berita Tasnim dikutip oleh Rusia Today, kantor Turkish Airlines akan segera dibuka kembali.
Baca Juga: Joe Biden 'Sentil' Vladimir Putin Pada Pertemuan Puncak NATO
Namun, Polisi Teheran belum mengonfirmasi informasi tersebut sedangkan menurut media Turki, Turkish Airlines belum mengomentari insiden tersebut.
Perlu diketahui. Hijab menjadi kewajiban bagi wanita di Iran setelah revolusi 1979. Wanita yang tidak mengenakan jilbab atau dianggap mengenakannya secara tidak pantas dapat dikenai denda atau hukuman penjara.
Baca Juga: Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Bahkan tahun lalu, anggota parlemen Iran mendorong hukuman yang lebih berat bagi pelanggaran aturan berpakaian keagamaan di Teheran, termasuk hukuman penjara hingga satu dekade bagi mereka yang terlibat dalam protes terorganisasi terhadap hukum tersebut.
Artikel Terkait
Sambut Kompolnas di Polda Jambi, Edi Purwanto Apresiasi Kinerja Polda Jambi
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Ratusan Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza Menumpuk Tunggu Izin Israel
Presiden Pezeshkian Tegaskan Dukungan Terhadap Hizbullah di Lebanon
Perundingan Bakal Buntu Lagi, Hamas Tuduh Benjamin Netanyahu Hambat Gencatan Senjata
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afganistan
Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Joe Biden 'Sentil' Vladimir Putin Pada Pertemuan Puncak NATO
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia