GEMALANTANG.COM -- Pidato Presiden AS Joe Biden pada pertemuan puncak NATO di Washington, mematahkan anggapan negatif tentang dirinya setelah debat menghadapi lawan politiknya dari Partai Republik Donald Trump beberapa waktu lalu.
Biden berjanji secara tegas membela Ukraina dari invasi Rusia di panggung global untuk mencoba menunjukkan kepada sekutu di dalam dan luar negeri bahwa ia masih dapat memimpin.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
"(Vladimir) Putin tidak menginginkan apa pun kecuali penaklukan total Ukraina... dan menghapus Ukraina dari peta. Ukraina dapat dan akan menghentikan Putin." kata Biden kepada negara-negara anggota NATO dikutip Reuters, Rabu (10/07/2024).
Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afganistan
Penampilan Joe Biden pada pertemuan itu dinilai menjadi pidato terbaik Joe Biden, bahkan Gedung Putih berharap ia dapat membuka lebaran baru di masa sulit dalam masa jabatan kepresidenannya.
Baca Juga: Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
"Saat ini NATO lebih kuat daripada sebelumnya dalam sejarahnya," pungkas Joe Biden.
Kendati demikian, meski penampilan Joe Biden sangat baik pada pertemuan keluarga besar NATO itu, beberapa diplomat pada pertemuan puncak itu mengatakan kerusakan saat debat sulit dihapus.
Artikel Terkait
PM Inggris Keir Starmer Telpon Presiden Palestina dan Benjamin Netanyahu
Ribuan Orang Di Gaza Terpaksa Mengungsi, RS Indonesia Penuh Sesak
Sambut Kompolnas di Polda Jambi, Edi Purwanto Apresiasi Kinerja Polda Jambi
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Ratusan Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza Menumpuk Tunggu Izin Israel
Presiden Pezeshkian Tegaskan Dukungan Terhadap Hizbullah di Lebanon
Perundingan Bakal Buntu Lagi, Hamas Tuduh Benjamin Netanyahu Hambat Gencatan Senjata
Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afganistan
Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia