GEMALANTANG.COM -- Arab Saudi keluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat, pihaknya dapat menjual sebagian kepemilikan utang Eropa sebagai balasan atas langkah G-7 untuk menyita hampir $300 miliar aset Rusia yang dibekukan.
Menurut laporan Bloomberg, ancaman terselubung itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan Arab Saudi awal tahun ini kepada sejumlah mitra G-7, saat kelompok itu mempertimbangkan penyitaan aset Rusia yang dirancang untuk mendukung Ukraina.
Baca Juga: Joe Biden 'Sentil' Vladimir Putin Pada Pertemuan Puncak NATO
Bahkan, Riyadh telah mengamati dengan seksama upaya-upaya negara-negara barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia serta upaya untuk menyita aset Kremlin selama berbulan-bulan.
Berdasarkan laporan Middle East Eye, dalam hal ini Arab Saudi menggaris bawahi bahwa sanksi dan upaya penyitaan aset yang terjadi kepada Rusia juga dapat digunakan negara-negara Barat terhadap Riyadh.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Arab Saudi secara khusus mengisyaratkan utang euro yang diterbitkan oleh Prancis. Menurut laporan Politico yang dilansir oleh Middle East Eye. Diketahui pada bulan April lalu, bahwa Arab Saudi bersama dengan China dan Indonesia, secara diam-diam melobi Uni Eropa agar tidak melakukan penyitaan.
Namun, ancaman Arab Saudi untuk melunasi utang negara-negara anggota Uni Eropa akan mencerminkan unjuk kekuatan kerajaan tersebut untuk memanfaatkan kekuatan ekonominya guna memengaruhi para pembuat kebijakan barat.
Baca Juga: Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Tidak jelas berapa banyak utang Eropa yang dimiliki Arab Saudi, tetapi cadangan mata uang asing bersih bank sentralnya mencapai $445 miliar.
Arab Saudi memegang $135,9 miliar dalam bentuk obligasi pemerintah AS, menempatkannya di urutan ke-17 di antara investor obligasi AS.
Asal tahu saja, pada bulan Desember tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan kunjungan langkah ke Arab Saudi dan UEA untuk merayu Riyadh.
Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Papua Nugini dan Afganistan
Artikel Terkait
Perundingan Gencatan Senjata Di Gaza Berlanjut Pekan Depan Di Kairo
PM Inggris Keir Starmer Telpon Presiden Palestina dan Benjamin Netanyahu
Ribuan Orang Di Gaza Terpaksa Mengungsi, RS Indonesia Penuh Sesak
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Ratusan Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza Menumpuk Tunggu Izin Israel
Presiden Pezeshkian Tegaskan Dukungan Terhadap Hizbullah di Lebanon
Perundingan Bakal Buntu Lagi, Hamas Tuduh Benjamin Netanyahu Hambat Gencatan Senjata
Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Joe Biden 'Sentil' Vladimir Putin Pada Pertemuan Puncak NATO