ekonomi

Menkeu Purbaya Tantang Daerah Tak Hanya Bergantung pada Komoditas

Senin, 20 Oktober 2025 | 11:52 WIB
Menkeu Purbaya pertanyakan kegunaan APBD pada Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi bersama. (Instagram/menkeuri)

GEMA LANTANG, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mencecar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Hal tersebut disampaikan oleh Menkeu Purbaya saat turut hadir dalam rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Oktober 2025.

Rapat yang juga dihadiri oleh para pemimpin daerah secara daring itu juga membahas tentang pertumbuhan ekonomi di daerah hingga target agar keluar dari Jawa sentris.

Sebelum memulai pemaparan ekonomi darinya, Menkeu Purbaya menanyakan tentang APBD harus surplus, defisit, atau balance.

“Umumnya kita targetin mereka (daerah) harus surplus supaya ada cadangan dan kalau seandainya defisit, mau nggak mau harus ngambil dari SiLPA (Sisa Lebih APBD) atau ngutang, Pak,” jawab Mendagri Tito dalam rapat tersebut.

Ia menjelaskan bahwa target APBD surplus agar pendapatan lebih banyak dari belanja.Baca Juga: Kejagung Sita Sebidang Tanah Milik Anak Riza Chalid

APBD Bukan untuk Menabung

Menkeu Purbaya sempat berkelakar tentang APBD surplus boleh diambil oleh Kementerian Keuangan atau tidak, mengingatkan pada kebijakannya yang lain tentang menarik sisa anggaran tak terserap di kementerian dan lembaga. (K/L).

“Harus dihabisin. Kalau kayak Bojonegoro ada Rp3 triliun nggak dipakai, ya makmurkan penduduk di situ,” kata Menkeu Purbaya.

“Kalau Pemda tujuannya bukan untuk menabung sepertinya sih, tapi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (daerah),” imbuhnya.

Tak Hanya Jawa Sentris

Purbaya lantas melanjutkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah menuju arah tren positif, namun tak menampik masing-masing punya tantangan sendiri.

Baca Juga: ‎'Suara Rakyat, Suara Golkar', Bukti Nyata Pengabdian Golkar Jambi di HUT ke 61

“Pulau Jawa tetap jadi kontributor utama dengan pangsa 56,9 persen terhadap ekonomi nasional dan tumbuh 5,2 persen,” jelas Purbaya.

“Ini Pak Tito yang mesti kita ubah, ini kan Jawa sentris, kalau gini pangsanya tetap aja 56 persen. Coba digeser bertahun-tahun tapi nggak bisa,” tambahnya.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Purbaya Singgung Landasan Ekonomi Nasional

Jumat, 21 November 2025 | 16:04 WIB

‎Ekonom Sebut Mesin Ekonomi Jambi Melemah

Sabtu, 8 November 2025 | 10:35 WIB

Respons Purbaya soal Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen

Kamis, 6 November 2025 | 11:47 WIB

Purbaya Curhat Balpres Pakaian Bekas Bikin Rugi

Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:12 WIB

Trik Jitu Menkeu Purbaya untuk Pemimpin Daerah

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:57 WIB