daerah

Komentar Pengamat soal 'Banjir' Kota Jambi Ketika Hujan Lebat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:22 WIB
Akademisi dan pengamat kebijakan publik, sosial dan ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi. (Ist)

GEMA LANTANG, JAMBI -- Pengamat kebijakan publik, Dr. Noviardi Ferzi menyorot persoalan banjir sementara yang kerap melanda Kota Jambi ketika intensitas curah hujan tinggi.

Noviardi beranggapan bahwa jika banjir di Kota Jambi hanya muncul di satu atau dua lokasi, maka satu kolam retensi mungkin masih bisa diperdebatkan.

Namun fakta di lapangan menunjukkan setiap hujan lebat, banjir muncul di belasan titik sekaligus, tersebar di berbagai kecamatan, dari kawasan permukiman, pusat aktivitas ekonomi, hingga ruas jalan utama.

Baca Juga: Kisah Haru Pengungsi Aceh Tamiang, 2 Minggu Cuma Konsumsi Mi

"Pola ini menegaskan bahwa banjir Jambi bukan persoalan lokal, melainkan masalah sistemik yang bersumber dari banyak arah aliran dalam waktu bersamaan." ungkapnya, Minggu, 14 Desember 2025.

Secara teknis, ia menjelaskan bahwa limpasan air hujan di Kota Jambi tidak bergerak menuju satu titik tunggal.

Topografi kota, jaringan drainase, dan keberadaan anak-anak sungai membentuk beberapa zona aliran dengan karakter berbeda.

"Ketika hujan turun merata, puncak limpasan dari zona-zona ini bertemu hampir bersamaan. Jika hanya ada satu kolam retensi, seluruh debit puncak itu akan menumpuk di satu lokasi dan cepat melampaui kapasitas tampung." imbuhnya.

Baca Juga: Kebahagiaan Sederhana Bocah Korban Banjir Aceh saat Dapat Madu dan Kurma

Menurutnya, kondisi ini diperparah oleh tekanan dari Sungai Batanghari. Pada periode hujan ekstrem, muka air sungai kerap berada pada level tinggi, sehingga kemampuan kota membuang air ke hilir menjadi terbatas.

"Dalam situasi seperti ini, kolam retensi tidak bisa segera dikosongkan. Ia berubah menjadi ruang tampung pasif yang cepat penuh. Ketika banjir terjadi di belasan titik, satu kolam jelas tidak cukup untuk menahan limpasan dari seluruh kota." sebut Ferzi.

Secara realistis, kolam retensi perkotaan di Jambi hanya mampu menampung sekitar 3.000–4.000 meter kubik air. Angka ini, kata Ferzi, relatif kecil jika dibandingkan dengan limpasan yang dihasilkan kawasan terbangun yang luas dan semakin kedap air.

Baca Juga: Kontribusi Batubara Bagi Pertumbuhan Ekonomi Jambi Kecil

 

Halaman:

Tags

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB