"Angka ini mengindikasikan bahwa masih banyak penduduk usia produktif yang belum aktif berpartisipasi di pasar kerja." ujarnya.
"Peningkatan TPAK memerlukan program pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja yang lebih efektif dan inklusif, terutama menargetkan kelompok muda dan mereka yang kurang beruntung." timpalnya.
Baca Juga: Akademisi Ungkap Jatah APBN untuk IKN
Kesimpulan Aksi Pembangunan Holistik
Namun, Noviardi Ferzi tak menampik bahwa secara keseluruhan, Kota Jambi berada pada titik kemajuan, dan perlu diperkuat dengan mengatasi fondasi struktural yang dinilainya masih rapuh.
Dr. Ferzi juga mengingatkan Pemerintah Kota Jambi dibawah kepemimpinan Dr. dr. Maulana bahwa strategi pembangunan ke depan harus komprehensif dan terintegrasi, berfokus pada tiga pilar utama.
Pilar ini meliputi pengendalian inflasi yang stabil untuk melindungi daya beli, pengurangan kemiskinan yang lebih agresif untuk memitigasi kerentanan, serta peningkatan kualitas dan pemerataan akses pendidikan dan lapangan kerja untuk memaksimalkan potensi SDM.
Baca Juga: Respons Purbaya soal Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen
"Pendekatan holistik ini memastikan bahwa kemajuan Kota Jambi bukan sekadar data statistik yang impresif, melainkan kesejahteraan nyata yang dirasakan oleh setiap warganya, mengarah pada pembangunan berkelanjutan yang kokoh." tutupnya.