Sedangkan dari aspek pembangunan manusia, Kota Jambi menunjukkan kinerja yang membanggakan. Dimana, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Jambi telah mencapai 82,32.
Baca Juga: 'Lansia Bahagia' dan 'Kota Tangguh' milik Maulana di Persimpangan Transparansi
Sebuah angka yang diklaim Dr. Ferzi sangat tinggi dan menandakan kualitas hidup warga Kota Jambi yang baik.
"Kualitas hidup ini didukung oleh tingginya angka harapan hidup yang menyentuh 75,53 tahun, mencerminkan perbaikan signifikan dalam kesehatan dan kesejahteraan." sebutnya.
Kaca mata ekonom itu juga tertuju pada bidang pendidikan, dimana rata-rata lama sekolah warga Kota Jambi mencapai 11,59 tahun.
"Di sektor pendidikan, rata-rata durasi bersekolah warga Kota Jambi sudah cukup baik. Namun, terdapat gap yang signifikan dengan harapan lama sekolah yang mencapai 15,56 tahun." imbuhnya.
Selisih ini, kata Dr. Noviardi Ferzi, mengindikasikan bahwa meskipun secara statistik rata-rata pendidikan tinggi, akan tetapi masih terdapat hambatan.
"Ketidakmerataan akses yang menghalangi sebagian generasi muda untuk menyelesaikan jenjang pendidikan yang diidealkan, sehingga potensi SDM belum terwujudkan secara maksimal." sebutnya.
Baca Juga: Kebijakan Maulana 'Melembut' Usai Diterpa Gelombang Protes
Tantangan Ketenagakerjaan yang Mendasar
Berdasarkan data terbaru, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Jambi tahun 2025 tercatat 82,32, menempatkan kota ini dalam kategori tinggi.
Meskipun IPM tinggi, pengamat ternama itu melihat sektor ketenagakerjaan masih menjadi batu sandungan utama pembangunan Jambi. Dimana, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada pada angka 7,38 persen.
"Sebuah tantangan serius yang menunjukkan bahwa hampir satu dari tiga belas individu dalam angkatan kerja masih belum mendapatkan pekerjaan yang layak." kata Dr. Ferzi.
Selain itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Jambi tercatat sebesar 66,40 persen, yang dinilai masih memiliki ruang untuk ditingkatkan.
Baca Juga: Tiga Program 'Kota Jambi Bahagia' Tuai Kritik Tajam