Hening juga menjelaskan, Eri Cahyadi sama sekali tidak terlibat langsung dalam strategi maupun pengunggahan konten media sosialnya.
“Sebenarnya beliau tidak pernah terlibat langsung dalam pengunggahan konten beliau di media sosial,” katanya.
Dengan penuh tanggung jawab, ia mengajukan pengunduran diri buntut dari insiden tersebut.
“Oleh sebab itu, dengan penuh rasa tanggung jawab, saya memohon maaf kepada Pak Wali dan saya mengajukan permohonan pengunduran diri,” terang Hening.
Baca Juga: Prabowo Tambah Fungsi TNI Jadi Kekuatan Tanggap Bencana
Video yang viral itu menampilkan suara seorang admin medsos yang bercanda tentang pengarsipan video kegiatan wali kota.
“Kalau ada hujan lagi, rekaman video bapak turun ke lapangan kita simpan aja. Nanti bisa diunggah lagi,” ucap suara tersebut dalam siaran langsung yang dijeda.
Candaan itu lantas menuai sorotan warganet. Sebagian menganggap komentar itu mencederai makna kerja lapangan Wali Kota Eri Cahyadi.
Pembelaan dari DPRD Surabaya
Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, angkat bicara terkait viralnya insiden tersebut.
Eri Irawan menilai, candaan admin medsos sama sekali tidak menghapus kerja nyata Wali Kota Eri Cahyadi.
Baca Juga: Pintu Ekspor Udang ke AS Terbuka, KKP Siapkan Skema Sertifikasi
“Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan kepada awak media di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 2 November 2025.
Ia menegaskan, perdebatan publik mungkin tak terhindarkan, tetapi fakta capaian pembangunan di Surabaya tidak bisa diabaikan.
“Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu," terang Eri Irawan.