GEMA LANTANG -- Polemik muncul setelah insiden live atau siaran langsung dalam akun Instagram Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mendadak viral karena insiden suara bocor.
Dalam video yang terekam ketika sesi live dijeda, terdengar percakapan admin media sosial (medsos) yang tanpa sadar masih terhubung ke mikrofon.
Potongan video itu langsung menyebar luas dan menimbulkan tafsir negatif dari warganet yang menilai kegiatan lapangan sang wali kota hanya demi konten medsos.
Di tengah ramainya sorotan publik, Wali Kota Eri disebut tidak mengetahui peristiwa tersebut karena sedang berada di lapangan.
Sementara itu, admin media sosial yang bersangkutan juga telah menyampaikan permintaan maaf terbuka dan memutuskan mengundurkan diri dari tugasnya.
Baca Juga: Posisi Gibran Tak Jadi Jaminan, Pengamat Nila Elektabilitas Jokowi Tergerus
Dalam unggahan akun Instagram @mood.jakarta, pada Senin, 3 November 2025, Admin medsos Eri Cahyadi bernama Hening Dzikrillah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun pribadinya.
Ia mengaku kelalaian itu sepenuhnya tanggung jawabnya sendiri dan tidak mencerminkan karakter maupun arahan dari Eri Cahyadi.
“Terkait kejadian pengelolaan akun media sosial milik Pak Wali Kota Surabaya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang saya lakukan,” kata Hening.
Lantas, bagaimana isi percakapan viral hingga pro-kontra yang muncul ke permukaan usai viralnya insiden tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Pelabuhan Peti Kemas Muaro Jambi: Kemajuan atau Beton Ekonomi?
Klarifikasi dan Permintaan Maaf Admin
Dalam klarifikasinya, Hening terlihat terisak tangis saat menyampaikan penyesalannya. Ia menegaskan, insiden tersebut murni kesalahan pribadi.
“Ini murni kesalahan pribadi saya meskipun konteksnya saya bercanda dengan teman semobil saya,” ungkapnya.