Perihal itu, Mahmud mengaku dirinya bersama keluarga langsung keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Heboh, ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ Sindiran Kocak Pengguna Jalan Raya di Indonesia
"Kondisi gelap habis itu, karena abunya kan. Untungnya sudah bangun semua," terangnya.
Anehnya, hingga kini otoritas setempat belum mengetahui penyebab pasti sumber ledakan, sehingga warga sekitar hanya bisa menduga-duga.
Salah satu dugaan yang mengemuka di sekitar warga, yakni adanya meteor yang jatuh pada area lokasi kejadian.
"Tadi kata orang-orang kayak meteor, cuma enggak tahu juga saya, belum ketahuan karena apa," ungkap Mahmud.
Baca Juga: Prasetyo Singgung Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara
54 Warga Sempat Mengungsi, 1 Korban Meninggal Dunia
Pada Minggu, 14 September 2025, warga yang menjadi korban ledakan dahsyat itu sempat diungsikan ke area Mushola Da'arun Naim, Pamulang.
Diketahui, sebanyak 54 orang dari 16 keluarga menjadi korban dalam insiden ini, dan warga sekitar bahu-membahu membersihkan puing-puing dari lokasi bekas ledakan.
Dalam insiden ini, 7 orang dikabarkan terluka dan mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Hermina dan RS Tarakan.
Nahas, korban atas nama Agus meninggal dunia di RS Tarakan usai menjalani perawatan medis setelah mendapatkan luka bakar 90 persen dalam peristiwa tersebut, pada Jumat, 19 September 2025.
Baca Juga: Purbaya Sanggupi Permintaan DPR soal Bansos Pangan Ditambah Minyak Goreng
Kebocoran Gas Diklaim Jadi Penyebab Ledakan
Pada Jumat, 19 September 2025, Pihak Puslabfor Polri telah melakukan penyelidikan dan menyatakan, ledakan itu berasal dari gas 12 kilogram.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengklaim hasil pemeriksaan Puslabfor Bareskrim Polri diperoleh kesimpulan adanya akumulasi ledakan yang berasal dari kebocoran tabung gas.