Gemalantang.com - Saat ini angkutan batubara tidak boleh lagi melintas di jalan nasional di Jambi, sebelum jalan khusus angkutan batubara selesai.
Pemerintah Provinsi Jambi dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi merealisasikan wacana pelarangan angkutan batubara lewat jalan nasional mulai Januari 2024 ini.
Hal itu setelah dibuat Komitmen Bersama pada 1 Januari terkait pengendalian permasalahan angkutan umum batubara. Nantinya distribusi batubara ke pelabuhan akan diarahkan lewat sungai batanghari.
Terkait ini, masyarakat menilai Gubernur Jambi, Al Haris tidak serius dan tegas terhadap pembangunan jalan khusus angkutan batubara.
Karena apa yang pernah di ucapkan Pemerintah Provinsi Jambi jauh berbeda dengan kenyataan, karena sebelumnya jalan khusus angkutan batubara ini akan selesai akhir Desember 2023.
Namun kini, setelah jalan khusus angkutan batubara ini tak kunjung rampung, Pemerintah Provinsi Jambi mengambil kebijakan secara tiba-tiba.
Baca Juga: Tegas!! Angkutan Batubara Dihentikan Melintas di Jalan Nasional, Sampai Jalan Khusus Selesai
Baca Juga: Gubernur Al Haris Dorong Pengusaha Percepat Penyelesaian Jalan Khusus Batubara
Baca Juga: Menganggu Pendistribusian Logistik Pemilu, KPU Jambi Minta Operasional Angkutan Batubara Dihentikan
Baca Juga: Daerah Lintasan Angkutan Batubara, Begini Kata KPU Provinsi Jambi Agar Logistik Sampai Tepat Waktu
Baca Juga: Akibat Tertimpa Angkutan Batubara, Rumah Warga Batanghari Mengalami Rusak Berat
Menurut salah seorang warga Kabupaten Batanghari, Wadi, keputusan angkutan batubara tidak boleh lagi melintas di jalan nasional dinilai hanya bermuatan kepentingan politik saja.
" Dari dulu kalau Gubernur Al Haris tegas mungkin jalan khusus angkutan batubara sudah selesai, kini jalan belum selesai, Gubernur larang lewat jalur darat," ungkapnya, Selasa (2/12/2023).
Masyarakat menilai, ini karena sudah mendekati Pilkada Gubernur, lantas Al Haris mengatakan angkutan batubara dilarang melintas di jalan nasional.
" Jika mau dilarang karena jalan khusus belum selesai, kenapa tidak dari tahun kemarin saja. Kami masyarakat sudah mengerti lah," pungkasnya.