Senin, 22 Desember 2025

Soal Kasus DAK SMK, Pengamat: Jangan Biarkan “Kancil” Lolos

Photo Author
- Kamis, 13 November 2025 | 09:57 WIB
Pengamat Kebijakan Publik, Sosial dan Ekonomi Dr. Noviardi Ferzi  (Ist)
Pengamat Kebijakan Publik, Sosial dan Ekonomi Dr. Noviardi Ferzi (Ist)

Menurutnya, korupsi di sektor pendidikan adalah bentuk pengkhianatan terhadap masa depan generasi muda.

Baca Juga: ‎Digitalisasi Parkir Jambi, Modernisasi yang Belum Menyentuh Realitas

Dana publik yang seharusnya digunakan untuk memperkuat fasilitas belajar dan meningkatkan keterampilan siswa justru diselewengkan untuk memperkaya segelintir orang.

Akibatnya, banyak sekolah kejuruan di Jambi gagal mendapatkan peralatan praktik sesuai kebutuhan. “Yang dirugikan bukan hanya negara, tapi para siswa dan guru yang kehilangan kesempatan belajar lebih baik,” tambahnya.

Dalam konteks ekonomi daerah, Dr. Ferzi menilai bahwa transparansi dan keberanian penegak hukum menjadi faktor utama agar kepercayaan masyarakat tidak terus tergerus.

Baca Juga: Tutut Wakili Keluarga Terima Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Penegakan hukum yang setengah hati hanya akan memperpanjang lingkaran korupsi. Oleh karena itu, ia mendorong aparat untuk membuka seluruh jalur uang, memblokir aset hasil korupsi, dan menyeret setiap pihak yang terbukti menikmati keuntungan dari praktik tersebut.

Kasus DAK SMK ini, kata Ferzi, harus menjadi cermin bagi semua pihak bahwa korupsi bukan hanya urusan individu, tetapi juga kegagalan sistem.

Penegakan hukum yang konsisten akan menjadi pesan kuat bahwa negara hadir melindungi kepentingan rakyat. “Kalau kancil dibiarkan lolos, maka kebun akan terus dijarah. Hukum harus tajam ke atas, bukan hanya ke bawah,” tutupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
X