Terlebih, sebagian pihak mempertanyakan apakah izin pembangunan benar-benar mempertimbangkan aspek geoteknik, konservasi, hingga keindahan di kawasan wisata.
Baca Juga: Kasus Korupsi PT Timah: Sandra Dewi Cabut Gugatan
Tebing Menawan yang Terancam Rusak
Pantai Kelingking dikenal dengan panorama tebing kapur menyerupai kepala dinosaurus dan hamparan pasir putih yang kontras dengan birunya laut.
Selama bertahun-tahun, kawasan ini menjadi primadona pariwisata Bali. Karena itu, rencana pembangunan lift kaca setinggi 182 meter dianggap sebagian pihak sebagai langkah yang tidak sensitif terhadap kelestarian alam.
Terlebih, terdapat potensi gangguan yang ditimbulkan proyek ini terhadap struktur batu kapur di Kelingking.
Hal itu lantaran adanya beban konstruksi logam yang besar dapat mempercepat erosi dan menimbulkan retakan baru pada lapisan tebing.
Baca Juga: Lampu Jalan atau Lampu Citra? 'Menguliti' Bantuan Group PT SAS
Tanggapan Pengelola dan Pemerintah
Sebelumnya, pihak pengelola proyek menyatakan pembangunan lift kaca telah melalui kajian lingkungan serta menggunakan material ramah lingkungan.
Menurut mereka, tujuan utama proyek ini adalah meningkatkan keselamatan dan kenyamanan wisatawan tanpa mengorbankan keindahan alam.
Di tengah ramainya reaksi keras terkait proyek itu, publik kini kembali menyoroti pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang pernah angkat bicara mengenai lemahnya pengawasan Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) yang kerap menimbulkan persoalan serupa di sejumlah wilayah.
“Saya sudah mengikuti langkah-langkah dan upaya yang dilakukan Pansus TRAP di sejumlah wilayah serta tindakan sesuai kewenangan," kata Koster dalam pernyataan resminya, pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Baca Juga: Kasus Korupsi PT Timah: Sandra Dewi Cabut Gugatan
Menanti Arah Kebijakan dan Penegakan TRAP
Di sisi lain, Gubernur Koster menuturkan terkait pembangunan di kawasan wisata strategis harus melalui transparansi dan akuntabilitas yang jelas.
"Aktivitas Pansus dalam penegakan aturan terhadap tata ruang, aset, dan perizinan sudah sangat baik,” imbuhnya.
Artikel Terkait
1.500 Warga Cisolok Sukabumi Mengungsi Imbas Banjir Bandang
Kasus Korupsi PT Timah: Sandra Dewi Cabut Gugatan
Lampu Jalan atau Lampu Citra? 'Menguliti' Bantuan Group PT SAS
Ada Perbaikan Ekonomi: Ibaratkan Luka dari Jokowi Disembuhkan Prabowo
Muncul dengan Gaya Koboi, Pengamat Sebut Purbaya Sosok Fenomenal
Respons Purbaya saat Jokowi Bilang Whoosh Tak Hanya Mengejar Laba
Heboh Insentif Rp5 Juta untuk Konten Positif MBG, Begini Kata BGN
Sindiran Bahlil ke SPBU Swasta soal Bensin Campur Etanol
D’Raja Law Firm, Mitra Strategis dalam Setiap Langkah Hukum
Update Skandal Mahasiswi UNS Dugem di Klub Malam