Gemalantang.com -Festival Grebeg Suro terus bertransformasi dan mengalami penggabungan dengan elemen-elemen budaya lokal, sehingga mencerminkan semangat toleransi dan harmoni antaragama di Indonesia.
Ribuan warga Sridadi, Kecamata Muara Bulian kabupaten Batanghari, menyambut Festival Grebeg 1 Suro yang berlangsung di lapangan sepak bola
Festival Grebeg 1 Suro sangat meriah dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang digelar setiap tahun.
Tampak di acara Festival Grebeg Suro ini, ribuan warga warga membuat tumpeng raksasa hasil bumi dari pertanian warga. Hal ini bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
Sedangkan tumpeng kecil yang akan diperebutkan oleh warga dengan penuh kemeriahan.
Tumpeng-tumpeng berisi sayur-sayuran. dua tumpeng lainnya berisi buah-buahan hasil petani.
Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah, di mulai dari gerak jalan, dari lintas pengajian dan majlis taklim bersama warga Batanghari.
Ketua LMP, Nahrowi menjelaskan, Festival Grebeg Suro ini bagian dari merawat silahturahm, yang mana diselenggarakan secara swadaya masyarakat Sridadi dalam menjaga tradisi budaya etnis Jawa.
Sementara acara Festival Grebeg Suro ini diselenggarakan selama 10 hari kedepan.
Nahrowi ketua LPM Kelurahan Sridadi menilai budaya seperti ini harus dipertahankan untuk merajut silahturahmi dan mengingatkan kepada regenerasi bangs dengan mengedepankan gotong royong dan kebersamaan.
Pelaksanaan Festival Grebeg Suro inimerupakan tradisi etnis Jawa yang dilestarikan warga Sridadi, dan untuk di provinsi Jambi hanya kelurahan Sridadi yang membudayakannya setiap tahun.
Selain budaya etnis Jawa yang akan ditampilkan, udaya adat Jambi turut ditampilkan dan kesenian religi.
Sementara pada acara penutupan nanti, akan menggelar tabligh akbar yang akan di isi sebagai penceramah yakni Ustadz Fikri Haikal MZ putra mendiang KH Zainuddin MZ.