Ternyata Danau Kaco di Kerinci, Jambi Menyimpan Cerita Misteri Rakyat

Gemalantang.com - Danau Kaco yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi salah satu objek wisata yang cukup populer di Jambi.

Sehingga, tidak aneh lagi Danau Kaco sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, karena objek wisata cukup indah 

Namun, belum banyak yang tahu cerita atau legenda objek wisata Danau Kaco yang menjadi cerita rakyat sekitar.

Alkisah hiduplah seorang raja yang bernama raja gagak. Sang raja memiliki seorang puteri dengan paras rupawan.

Banyak pemuda datang untuk meminang sang puteri. Raja pun mulai tamak dan meminta mahar berupa batu-batuan permata kepada para pemuda. Permata dan sang puteri akhirnya ditenggelamkan ke dalam danau.

Warna pantulan air dari dalam danau berwarna biru cyan atau hijau kebiruan menyerupai permata.

Masyarakat sekitar mempercayai warna air danau berasal dari permata sang puteri, namun pendapat ilmiah juga dikemukakan bahwa terdapat endapan mineral dalam sedimen danau.

Para ahli menduga bahwa kandungan berupa kalsium karbonat dan kaolin yang membuat warna air Danau Kaco menjadi hijau kebiruan.

Baca Juga: Wow !!! Objek Wisata Ini Bikin Kamu Beta Berlama-lama, dan Nikmati Sensasi Alam Yang Sejuk Lagi Segar

Baca Juga: Menjadi Objek Wisata Favorit Masyarakat Jambi, Taman Rimba Selalu Ramai Dikunjungi

Baca Juga: Keindahan Air Terjun di Objek Wisata Curug Cibeureum Membuat Liburan Kamu Makin Seru

Danau Kaco salah satu destinasi alam yang menakjubkan di Kerinci, Jambi. Oase di tengah hutan rimba dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat menyuguhkan peanorama alam yang indah, air yang jernih dan dibaluti legenda puteri cantik.

Salah satu objek wisata unggulannya yaitu Danau Kaco yang secara geografis terletak di wilayah Jambi. Ukuran danau Kaco ini sendiri terbilang tidak terlalu luas yakni sekitar tiga puluh kali tiga puluh meter persegi.

Danau Kaco ini terbilang memiliki keunikan tersendiri. Karena selain warna air yang biru kehijauan, letak dari Danau Kaco cukup sulit ditemukan atau “hidden gem”.

Untuk menuju lokasi ini, kita perlu melakukan tracking jauh menyusuri hutan. Melewati sungai dan belantara yang aksesnya tidak dapat ditempuh oleh berbagai kalangan.