GEMALANTANG.COM - Sejarah dimulainya pengembangan kelapa sawit di Provinsi Jambi diperkirakan pada Tahun1980-an. Pengusahaan kelapa sawit mulai diusahakan oleh Perusahaan Negara (PTPN)
Tahun 1983/1984 dengan Pola PIR di Kecamatan Sungai Bahar, Bunut, Sungai Merkanding dan Tanjung Lebar. Sub sektor perkebunan memegang peranan yang sangat penting terhadap perekonomian di Provinsi Jambi, baik sebagai penyerap tenaga kerja yang cukup besar maupun sebagai penghasil devisa.
Di Indonesia kelapa sawit merupakan komoditi unggulan dari sektor perkebunan. Luas dan produksi kelapa sawit di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Viral BPOM Cabut Izin Minuman ASI Booster, Ini Alasan dan Fakta Pelancar ASI Efektif
Pada Tahun 2021, luasareal kelapa sawit di Indonesia mencapai 14,327.093 ha dan produksi kelapa sawit mencapai 47.600.000 ton per tahun yang terdiri dari perkebunan milik rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2020).
Sektor perkebunan berperan penting terhadap perekonomian masyarakat indonesia. Salasatunya ialah tanaman perkebunan kelapa sawit. Kebutuhan terhadap perkebunan sawit tidakpernah surut, melainkan bertambah sesuai dengan permintaan pasaryang tinggi terhadap komoditi sawit.
Baca Juga: Ikuti Retret, Fadhil Arief Bikin Masyarakat Pangling Dengan Seragam KomCad TNI
Mengingat ekonomi yang dihasilkan dari sektor komodit sawit sangat membantu perekonomian masyrakat, khususnya pada kelas masyrakat menengah ke bawah
Sementara, merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Jambi, harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Jambi periode 21-27 Februari 2025, telah menyepakati harga TBS sawit Jambi umur 10 – 20 tahun naik Rp 113,17/Kg menjadi Rp 3.413,86/Kg.