Gemalantang.com - Bullying adalah tindakan penindasan atau kekerasan yang dilakukan sekolah sangat berdampak negatif terhadap anak-anak.
Belakang ini sering terjadi bullying di sekolah-selolah yang dilkukan sekelompok anak-anak terhadap satu anak
Namun lebih sering dilakukan oleh anak-anak yang menginjak remaja, atau tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Seperti terjadi terhadap pelajar kelas 9 SMP Negeri 17 Kota Jambi berinisial MAP, dia diduga menjadi korban bullying hingga kekerasan oleh teman-teman di sekolah.
Akibat bullying itu, MAP jadi korban hingga masuk IGD RSU Raden mattaher dan dirawat selama dua hari, karena korban tidak tahan merasakan nyeri di sekujur pada kaki hingga tangan yang mempunyai luka lebam akibat pengeroyokan oleh beberapa orang pelajar di sekolah tersebut.
Kepada awak media, orang tua korban Mardiana Melati konfirmasi di rumahnya mengatakan, peristiwa bullying terjadi pada Kamis 4 Agustus 2023 lalu, yang kejadiannya di ruang kelas sekolah SMP Negeri 17 Kota Jambi.
"Para pelaku yang berjumlah kurang lebih 10 orang dengan berbagai peran mengunci dari dalam ruangan. Awalnya mereka membully untuk memancing anak saya perlakukanlah dan beberapa pelajar lainnya sengaja merekam video," ungkap Mardiana, Sabtu (19/8/2023).
Mardiana juga mengatakan, bahwa para pelaku dikenal memang merupakan suatu geng dan hobi melakukan tindakan bullying. sehingga ia meminta pihak sekolah untuk tegas !tas kejadian ini.
Menurutnya pihak sekolah sudah mencoba melakukan mediasi dengan pihak dari pelaku untuk bisa bertanggung jawab atas kekerasan yang dialami anaknya.
"Sudah hampir seminggu kejadian ini. namun sangat disayangkan pihak sekolah belum bisa mengambil sikap atas tindakan para pelaku," katanya.
Untuk sementara ini pihak sekolah SMP NEGERI17 Kota Jambi Solihin mengatakan dari mediasi kedua ini, tapi belum ditemukan unsur pembullyan.
"Penyebabnya permula dari status WA sebagai pemicu keributan syarat kasus ini cepat terselesaikan dalam waktu dekat " pungkasnya.
Terkait kasus bullying ini, masyarakat minta agar pihak sekolah untuk mengawasi kegiatan pelajar, agar tidak terjadi hal yang sama.
