Kemudian pada 2022, pemerintah meluncurkan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang berhasil menarik Pajak Penghasilan (PPh) sebesar Rp60,01 triliun dari 247.918 wajib pajak.
Meski hasilnya signifikan dalam jangka pendek, Purbaya menilai amnesti pajak bukan solusi jangka panjang bagi reformasi fiskal.
Menteri keuangan itu berkomitmen memperkuat sistem perpajakan yang berbasis keadilan, transparansi, dan kepatuhan sukarela (voluntary compliance).
“Saya tidak akan mendukung program yang melakukan pengampunan pajak secara reguler,” tegasnya.
Sikap tersebut menjadi penegasan arah kebijakan fiskal yang berorientasi pada keberlanjutan.
Baca Juga: Bahlil Tepis Isu Sengaja Ganggu Investasi SPBU Swasta
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Menkeu Purbaya, diharapkan dapat memperluas basis pajak melalui digitalisasi, pengawasan terpadu, serta peningkatan literasi pajak bagi masyarakat.
Dengan fokus pada penegakan aturan dan integritas fiskal, pemerintah berharap tingkat kepatuhan pajak meningkat tanpa harus bergantung pada kebijakan pengampunan.
Langkah ini dinilai lebih sehat untuk membangun sistem perpajakan yang kredibel dan berkeadilan bagi semua pihak.
Artikel Terkait
Kilang Minyak 'Memanas', Bahlil dan Pertamina Balas Pernyataan Purbaya
Mahfud MD Dukung Menkeu Purbaya: Tak Bebani Rakyat
Begini Respons Pramono usai Purbaya Bikin DKI Jakarta Berhemat
Puluhan Gubernur Ngeluh ke Purbaya soal Rencana Pemotongan TKD
Geliat Purbaya Pastikan Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
Tanggapan Purbaya soal Gejolak Fiskal yang Bikin Daerah Menjerit
Banding Gaya Efisiensi Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani
Mahfud MD Soroti Gaya Berani Menkeu Purbaya: Warna Baru
Purbaya Bongkar Biang Kerok Banyaknya Pekerjaan Informal di RI
Respons Purbaya soal Wacana Pembangunan Al Khoziny Pakai APBN