Senin, 22 Desember 2025

Gurita Bisnis Minimarket Raksasa di Desa, Bikin UMKM Kewalahan

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 15:07 WIB
Menyoroti pernyataan Menko PM, Muhaimin Iskandar terkait minimarket raksasa di daerah disebut membuat UMKM merana. (Instagram.com/@cakiminnow)
Menyoroti pernyataan Menko PM, Muhaimin Iskandar terkait minimarket raksasa di daerah disebut membuat UMKM merana. (Instagram.com/@cakiminnow)

Mereka juga dinilai sulit bertahan karena harga dan pasokan barang diambil dari pusat dengan sistem yang efisien, sementara pelaku usaha kecil mengandalkan modal terbatas dan jaringan lokal.

Menilik dari sisi yang lain, kehadiran ritel besar hanya menjadi salah satu faktor terkait risiko menurunnya laju ekonomi dari sektor UMKM.

Selain tekanan dari minimarket besar, UMKM juga terancam oleh membludaknya produk impor yang menyingkirkan produk lokal di Tanah Air.

Baca Juga: Tak Ingin Rakyat Susah, Purbaya Kasih Bocoran Waktu Naiknya Pajak

Ancaman “Tsunami” Produk Impor

Dalam kesempatan berbeda, Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini pernah memperingatkan kebijakan tanpa pembatasan akan menciptakan “tsunami” produk impor yang menyingkirkan produk lokal.

“Persaingan pasar menjadi timpang. Produk impor yang lebih murah dan biaya produksinya rendah berpotensi menyingkirkan produk lokal,” ujar Novita dalam keterangan resmi DPR, pada April 2025 lalu.

Novita menjelaskan, tanpa proteksi selektif, UMKM akan kehilangan pangsa pasar dan terancam gulung tikar. 

Kondisi ini bisa memicu peningkatan pengangguran, defisit neraca perdagangan, dan penurunan daya saing nasional. 

Baca Juga: D’Raja Law Firm, Mitra Strategis dalam Setiap Langkah Hukum

“Negara wajib hadir melindungi pelaku usaha lokal dan memastikan keberlangsungan ekonomi yang adil dan berdaulat,” tegas Novita.

Di sisi lain, persoalan yang tak kalah serius datang dari maraknya aktivitas judi online (judol) yang dinilai ada kaitannya dengan penurunan modal usaha di kalangan masyarakat. 

Judol: Ancaman Tersembunyi bagi Modal Rakyat

Secara terpisah, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman sempat mengungkapkan pada tahun 2024, sekitar Rp960 triliun dana masyarakat Indonesia tersedot ke dalam praktik judol.

“Bayangkan uang sebesar itu bisa digunakan untuk memajukan ekonomi rakyat,” ungkap Maman di Jembrana, Bali, pada November 2024 lalu.

Menurut Maman, aliran dana yang begitu besar ke situs judol menjadi penyebab utama melemahnya modal usaha hingga daya beli masyarakat. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X