Minggu, 21 Desember 2025

Menpora Sebut Penolakan Atlet Israel Sesuai Prinsip Konstitusi dan Kepentingan Nasional

Photo Author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 19:31 WIB
Menpora Erick Thohir sebut Indonesia berpegang teguh pada prinsip konstitusi menyusul sanksi IOC yang buat Indonesia terancam batal jadi tuan rumah Olimpiade. (Dok. PSSI)
Menpora Erick Thohir sebut Indonesia berpegang teguh pada prinsip konstitusi menyusul sanksi IOC yang buat Indonesia terancam batal jadi tuan rumah Olimpiade. (Dok. PSSI)

GEMA LANTANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Erick Thohir, menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia terkait larangan atlet Israel berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta sepenuhnya berlandaskan prinsip konstitusi, bukan keputusan sepihak.

Erick menyebut, Indonesia tetap berpegang pada amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang menekankan pentingnya menjaga keamanan nasional, ketertiban umum, serta kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan kegiatan internasional.

“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” ujar Erick Thohir melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis 23 Oktober 2025.

Menurut Erick, keputusan Indonesia yang tidak mengizinkan atlet Israel berlaga bukanlah bentuk diskriminasi, melainkan langkah untuk menegakkan prinsip dasar negara dan melindungi kepentingan nasional.

“Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum, serta kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” tegas Erick.

Baca Juga: ‎Menakar Efektivitas 11 Program Kota Jambi Bahagia: Dari Visi ke Realisasi

Tidak Terpengaruh Langkah IOC

Menpora Erick juga menegaskan bahwa langkah tegas Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) tidak akan mengubah posisi Indonesia dalam menjalankan kebijakan nasional.

Pria yang juga menjadi Ketua Umum PSSI itu menilai dunia olahraga justru harus menjadi sarana diplomasi yang menonjolkan kedaulatan dan martabat bangsa.

“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia,” jelas Erick.

Baca Juga: Terungkap Modus Cabul Berkedok Jadwal Kerja di Skandal Viral Karyawati SPPG Bekasi

IOC Beri Sanksi ke Indonesia

Sebelumnya, IOC menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah pemerintah menolak visa atlet Israel untuk mengikuti 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.

Dalam pernyataannya, IOC menilai keputusan tersebut bertentangan dengan prinsip dasar Olimpiade yang menolak segala bentuk diskriminasi dalam olahraga.

“Seluruh atlet, tim, dan ofisial olahraga yang memenuhi syarat harus dapat berpartisipasi tanpa diskriminasi apa pun dari negara tuan rumah, sesuai dengan Piagam Olimpiade,” tulis IOC dalam rilis resmi mereka pada Rabu 22 Oktober 2025 lalu.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB
X