“Baik, secara mental dan emosional kami tanamkan sejak dini bahwasanya tugas ke depan itu bukan operasi militer, melainkan tugas kemanusiaan,” ujarnya.
“Bukan mengalahkan musuh sebagai prioritas kami, tetapi melindungi warga sipil sebagai prioritas kami. Dan itu tentunya membutuhkan kesabaran dan juga kekuatan menahan diri,” kata Hari Puro.
Sebelumnya, dalam forum Sidang Umum PBB, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan lebih banyak pasukan perdamaian apabila Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum menyetujui langkah tersebut.
Baca Juga: Komitmen Indonesia untuk Palestina dan UNRWA
“Kami percaya pada PBB dan akan terus mengabdi di mana pun perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan kehadiran pasukan di lapangan," ujar Prabowo.
Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan 20.000 personel atau lebih guna bertugas dalam misi perdamaian di berbagai wilayah konflik.
"Ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap," tegasnya.
Artikel Terkait
Tangis Ibu Nadiem Makarim: Anak yang Dikenal Jujur Kini Jadi Tersangka Korupsi
BNPB Ungkap 14 Santri Tewas dan 49 Masih Hilang dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny
Kilang Minyak 'Memanas', Bahlil dan Pertamina Balas Pernyataan Purbaya
4 Fakta Kontroversi Ashanty vs Eks Karyawan
5 Poin Penting Amanat Prabowo di HUT ke-80 TNI
Terungkap, Ini Pesan Prabowo Usai Bertemu Jokowi di Kertanegara
Ribuan Dapur MBG Kini Tetiba Didorong Cepat Bersertifikat
Tepuk Sakinah dan Doa Sunyi di Balik Lonjakan Perceraian
Istana Sebut Perpres MBG Dalam Proses Penyempurnaan
Waspada! Emas UBS Palsu Beredar, Begini Modusnya