GEMA LANTANG, MOSCOW -- Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan presisi besar-besaran semalam menggunakan rudal Kinzhal ke lokasi industri militer dan energi Ukraina.
Serangan ini merupakan tanggapan atas serangan Kiev terhadap fasilitas sipil di wilayah Rusia, demikian dilansir TASS, yang mengutip pernyataan resmi dari kementerian tersebut, pada hari Sabtu.
Baca Juga: Bukan Wilayah Ukraina, Ternyata Ini Yang Diinginkan Rusia
"Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan besar-besaran semalaman dengan senjata presisi berbasis darat dan laut, rudal balistik hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara, dan pesawat tanpa awak jarak jauh terhadap perusahaan-perusahaan sektor industri militer Ukraina dan fasilitas energi mereka. Tujuan serangan telah tercapai. Semua target yang ditentukan telah dihantam." kata kementerian itu.
Menurut laporan kementerian, pasukan Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan yang digunakan oleh tentara Ukraina dan area penempatan pasukan musuh selama 24 jam terakhir.
"Pesawat operasional/taktis, pesawat tanpa awak serang, pasukan rudal, dan artileri dari kelompok pasukan Rusia menyerang infrastruktur pelabuhan Ukraina yang digunakan untuk mendukung operasi tentara Ukraina, gudang amunisi, dan juga area penempatan sementara formasi bersenjata Ukraina dan tentara bayaran asing di 142 lokasi," ungkapnya.
Baca Juga: Forum Kolaboratif jadi Kunci Penyelesaian Konflik Investasi di Jambi
Masih dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa pasukan pertahanan udara Rusia mencegat dan menghancurkan 169 pesawat tanpa awak (UAV) Ukraina dan dua roket HIMARS selama 24 jam terakhir.
"Sistem pertahanan udara menembak jatuh dua roket dari sistem peluncuran roket ganda HIMARS buatan AS dan 169 pesawat tanpa awak bersayap tetap," sebut kementerian tersebut.
Secara keseluruhan, Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan 669 pesawat tempur Ukraina, 283 helikopter, 102.347 kendaraan udara tak berawak, 639 sistem rudal permukaan-ke-udara, 26.524 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.
Baca Juga: Forum Kolaboratif jadi Kunci Penyelesaian Konflik Investasi di Jambi
Kemudian, 1.630 peluncur roket ganda, 31.872 meriam artileri lapangan dan mortir, serta 48.940 kendaraan bermotor militer khusus sejak dimulainya operasi militer khusus, demikian kata kementerian tersebut, yang dilaporkan TASS.