GEMA LANTANG, AS -- Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Hamas tidak berminat mencapai kesepakatan penyanderaan dan mengisyaratkan dukungan bagi Israel harus meningkatkan perang untuk menyingkirkan Hamas.
Trump membuat komentar tersebut setelah panggilan telepon dengan Netanyahu, menurut laporan Axios.
Baca Juga: Prancis Akan Akui Palestina, Macron Bersurat ke Mahmoud Abbas
"Hamas sebenarnya tidak ingin membuat kesepakatan. Saya pikir mereka ingin mati, dan itu sangat buruk. Sudah sampai pada titik di mana Anda harus menyelesaikan pekerjaan." kata Trump kepada wartawan sebelum berangkat menuju Skotlandia.
"Harus berperang, dan mereka harus membereskannya — Anda harus menyingkirkan [Hamas]," tambahnya.
Baca Juga: Diduga Tank Milik Militer Kamboja 'Seliweran' Ditengah Konflik Dengan Thailand
Krisis dalam negosiasi ini muncul saat situasi kemanusiaan bertambah gawat, dengan makin banyaknya laporan dari PBB dan badan-badan lain mengenai warga Palestina yang meninggal karena kelaparan.
Trump juga mengatakan bahwa Hamas akan diburu. Perlu diketahui, Israel telah memburu militan Hamas di Gaza selama hampir dua tahun.
Baca Juga: Jelang Lawan Thailand, Erick Thohir: Tolong Fokus, Jangan Terbuai Enam Gol
Para negosiator kelompok tersebut, yang berpusat di Doha, telah lama berpendapat bahwa Israel tidak ingin menghentikan pertempuran.
Namun, pada minggu lalu, Israel menyetujui usulan gencatan senjata dari mediator Qatar dan Mesir, tetapi Hamas berupaya mengajukan tawaran balasan, yang dengan cepat ditolak Israel.
Baca Juga: Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Indonesia Awasi WNI di Daerah Terdampak
Hal itu menyebabkan gagalnya negosiasi tidak langsung di Doha, yang sebelumnya menunjukkan kemajuan cukup besar.