GEMALANTANG.COM, AS -- Kepala badan mata-mata Mossad David Barnea mengunjungi Washington pada minggu ini, saat Israel mencari bantuan pemerintah Trump untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Gaza.
Kepala mata-mata, David Barnea, mengatakan kepada utusan Gedung Putih Steve Witkoff bahwa Israel telah berbicara secara khusus dengan Ethiopia, Indonesia, dan Libya, menurut laporan Axios mengutip dua sumber yang mengetahui hal itu.
Baca Juga: LPKNI Himbau Warga RI Untuk Waspada Berbelanja di Live Media Sosial
Tujuan pemerintah Israel untuk memindahkan sebagian besar penduduk Gaza sangat kontroversial, bahkan dianggap sebagai kejahatan perang.
Dalam pertemuan mereka awal minggu ini, Barnea mengatakan kepada Witkoff bahwa Ethiopia, Indonesia dan Libya telah menyatakan keterbukaan untuk menerima sejumlah besar warga Palestina dari Gaza, kata kedua sumber tersebut.
Baca Juga: Viral!! Dituntut Rp25 Juta Gegara Dituduh Menampar Murid, Netizen: Buka Donasi
Barnea menyarankan agar AS menawarkan insentif kepada negara-negara tersebut dan membantu Israel meyakinkan mereka, demikian dilansir Axios pada hari Jum'at, 18 Juli 2025.
Namun, utusan Gedung Putih itu tidak berkomitmen, bahkan tidak jelas apakah AS akan secara aktif mempertimbangkan masalah ini, kata satu sumber Axios .
Baca Juga: DPR Minta Kemendag Perbaiki Sistem COD yang Disebut Rentan
Kendati demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Gedung Putih, Kantor Perdana Menteri Israel, dan menteri luar negeri Ethiopia, Indonesia, dan Libya terkait laporan tersebut.
Gagasan untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza telah mendapat persetujuan signifikan dari negara-negara Arab, bahkan dunia.
Baca Juga: Imigrasi Jakarta Cegah Wanita yang Ngaku Diajak Ketemu Pacar di Pakistan
Axios juga melaporkan bahwa Pemerintahan Trump memberi tahu pejabat Israel bahwa jika Netanyahu ingin mewujudkan gagasan ini, Israel perlu menemukan negara yang bersedia menerima warga Palestina dari Gaza.
Bahasa Indonesia: