internasional

‎Brasil Kena Tarif 50 Persen, Presiden Lula Akan Balas Trump

Jumat, 11 Juli 2025 | 09:05 WIB
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat berpidato (Istimewa)

‎GEMALANTANG.COM, BRASILIA -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan ia ingin menemukan solusi diplomatik terhadap ancaman Presiden AS Donald Trump berupa tarif 50 persen terhadap ekspor Brasil.

Akan tetapi, ia berjanji akan membalasnya dengan hal yang sama jika ancaman tersebut berlaku pada 1 Agustus.

Baca Juga: Ratusan Pohon Karet Milik Warga Mati Diduga Akibat Aktivitas Tambang

‎"Kami akan mencoba bernegosiasi terlebih dahulu, tetapi jika tidak ada negosiasi, hukum resiprositas akan diterapkan. Jika mereka akan mengenakan biaya 50 dolar kepada kami, kami akan mengenakan biaya 50 dolar kepada mereka." kata Lula dalam wawancara dengan Record TV.

‎Lula mengatakan pemerintah akan membentuk komite bersama para pemimpin bisnis Brasil untuk memikirkan kembali kebijakan perdagangan negara itu dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Pimpinan KPK Sedih Lihat Persepsi Korupsi di Malaysia Lebih Baik Ketimbang RI

‎Ia menyebutkan undang-undang resiprositas baru Brasil, yang disahkan tepat setelah Trump mengumumkan tarif pertamanya pada bulan April.

‎Yang memungkinkan pemerintah untuk merespons dengan langkah-langkah resiprokal jika negara lain memberlakukan hambatan sepihak terhadap produk Brasil.

Baca Juga: Menteri KP Minta Tambah Anggaran untuk Kampung Nelayan dan Tambak Garam

‎Selain mengenakan tarif balasan, undang-undang tersebut juga akan memungkinkan Lula untuk membatasi impor dan investasi serta menangguhkan hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan AS, di antara tindakan-tindakan lainnya.

‎AS adalah mitra dagang terbesar kedua Brasil setelah China dan memiliki surplus perdagangan yang langka dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin.

Baca Juga: Viral! Nyawa Wanita ini Selamat Setelah Lompat dari Lantai 19 Apartemen

‎Namun, tarif tersebut juga dapat merugikan AS, mengganggu harga pangan, mengingat peran Brasil sebagai eksportir pertanian utama untuk kopi, jus jeruk, gula, daging sapi, dan etanol.

Halaman:

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB