GEMALANTANG.COM, KYIV -- Rusia dan Ukraina bertukar ratusan tahanan pada hari Sabtu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan masing-masing pihak membawa pulang 307 tentara lagi.
"Kami berharap lebih banyak lagi yang akan datang besok," kata Zelenskyy di saluran Telegram resminya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pihaknya berharap pertukaran informasi akan dilanjutkan, meskipun tidak memberikan rinciannya.
Baca Juga: Istana Terima Laporan Desakan Pencopotan Menkes Budi Gunadi
Pertukaran itu terjadi beberapa jam setelah Kyiv diserang pesawat nirawak dan rudal Rusia dalam skala besar yang menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka.
Beberapa jam sebelumnya, ledakan dan tembakan anti-pesawat terdengar di seluruh Kyiv setelah pesawat tak berawak dan rudal Rusia menargetkan ibu kota Ukraina.
Para pejabat setempat mengatakan Rusia menyerang Ukraina dengan 14 rudal balistik dan 250 pesawat tanpa awak Shahed, sementara pasukan Ukraina menembak jatuh enam rudal dan menetralisir 245 pesawat tanpa awak.
Baca Juga: Pekerja Dengan Gaji Dibawah Rp 3,5 Juta Akan Dapat Bantuan
The Associated Press (AP) melaporkan sebanyak 128 pesawat tanpa awak ditembak jatuh dan 117 digagalkan menggunakan peperangan elektronik.
Administrasi Militer Kota Kyiv mengatakan itu adalah salah satu serangan gabungan rudal dan pesawat tak berawak terbesar di ibu kota.
“Malam yang sulit bagi kita semua,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Dalam posting-an di X, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menyebutnya sebagai bukti jelas bahwa peningkatan tekanan sanksi terhadap Moskow diperlukan untuk mempercepat proses perdamaian.
Baca Juga: Pemerintahan Trump Larang Harvard Terima Mahasiswa Internasional