Choi mengatakan dia tidak akan menerima pengunduran diri mereka karena prioritasnya sekarang adalah fokus pada peningkatan ekonomi dan menstabilkan urusan negara.
"Ini adalah saatnya bagi semua orang untuk bersatu demi stabilitas penghidupan rakyat dan urusan nasional,” kata penjabat presiden Choi Sang-mok, seperti dilansir AFP, Rabu (01/01/2025).
Para ajudan itu telah berulang kali menyatakan niat mereka untuk mengundurkan diri setelah upaya Yoon yang gagal dalam mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember.
Tetapi pengunduran diri mereka belum diterima, kata seorang pejabat presiden, yang menolak disebutkan namanya karena kepekaan politik.
Baca Juga: Disentil Prabowo, Kejagung Ajukan Banding Atas Vonis Ringan Harvey Moeis
Pengunduran diri tersebut merupakan wujud ketidakpuasan atas keputusan Choi untuk menunjuk dua hakim baru ke pengadilan konstitusi yang menangani pemakzulan Yoon.
AFP juga melaporkan bahwa Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah akan menguatkan pemakzulan Yoon.
Kekacauan semakin dalam akhir minggu lalu ketika pengganti Yoon, Han Duck-soo, juga dimakzulkan oleh parlemen karena gagal menandatangani rancangan undang-undang untuk penyelidikan terhadap pendahulunya.