Pemberlakuan darurat militer oleh Yoon hanya berlangsung selama enam jam, tetapi memicu kekacauan politik besar-besaran, menghentikan diplomasi tingkat tinggi, dan mengguncang pasar keuangan.
Baca Juga: Belgia Jadi Negara Uni Eropa Pertama Yang Melarang Rokok Elektrik Sekali Pakai
Yoon mengirim ratusan tentara dan polisi ke Majelis Nasional untuk memblokir pemungutan suara atas dekritnya, tetapi cukup banyak anggota parlemen yang berhasil memasuki ruang sidang untuk membatalkannya dengan suara bulat.
Yoon berargumen bahwa keputusannya adalah tindakan pemerintahan yang sah, dan menyebutnya sebagai peringatan bagi partai oposisi liberal utama, menurut laporan AP.
Baca Juga: Prabowo Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun: Melukai Rasa Keadilan!
Para pengamat mengatakan penambahan jumlah hakim dapat memengaruhi putusan pengadilan atas pemakzulan Yoon. Kantor berita itu juga menyebut bahwa Wakil perdana menteri dan menteri keuangan, Choi Sang-mok, telah menjadi pemimpin sementara baru Korea Selatan.