GEMALANTANG.COM -- Kelompok Houthi di Yaman mengecam pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat tengah berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Houthi menyebut pembunuhan tersebut sebagai kejahatan teroris dan pelanggaran hukum yang mencolok.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengadakan pertemuan darurat di kediaman pemimpin tertinggi negara itu, sebuah acara langka yang diperuntukkan bagi keadaan luar biasa, menurut Middle East Eye mengutip media AS.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dilaporkan Terbunuh Di Iran
Sumber-sumber Iran melaporkan bahwa komandan Pasukan Quds, yang mengawasi jaringan milisi yang bersekutu dengan Iran, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Peran Ismail Haniyeh Dalam Perundingan Gencatan Senjata
Setelah ditunjuk pada jabatan tertinggi Hamas di tahun 2017 lalu. Ismail Haniyeh berpindah-pindah antara Turki dan ibu kota Qatar, Doha, untuk menghindari pembatasan perjalanan di Jalur Gaza yang diblokade.
Baca Juga: Presiden Palestina Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh
Menurut laporan Reuters, hal itu memungkinkannya untuk bertindak sebagai negosiator dalam pembicaraan gencatan senjata atau berbicara dengan sekutu Hamas yakni Iran.
Dia dan Khaled Meshaal diketahui telah bolak-balik untuk membicarakan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Qatar dengan Israel yang akan mencakup pertukaran sandera dengan warga Palestina di penjara Israel serta lebih banyak bantuan untuk Gaza.
"Semua perjanjian normalisasi yang Anda (negara Arab) tandatangani dengan (Israel) tidak akan mengakhiri konflik ini," kata Haniyeh di televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar tak lama setelah pejuang Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober.
Baca Juga: Diambang Perang, Israel Malah Serang 'Jantung' Lebanon