GEMALANTANG.COM -- Tekanan dengan nada yang lebih keras muncul dari Wakil Presiden AS Kamala Harris kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis (25/07) kemarin.
Harris mendesak Netanyahu untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina.
Baca Juga: Presiden Putin Sebut Ada Arah Yang Menjanjikan Di Suriah
"Sudah saatnya perang ini berakhir. Kita tidak boleh membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan dan saya tidak akan diam" kata Harris dalam pernyataan yang disiarkan televisi setelah dia mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Netanyahu.
Pernyataan Harris tajam dan bernada serius serta menimbulkan pertanyaan apakah dia akan lebih agresif dalam berurusan dengan Netanyahu jika terpilih sebagai presiden pada tanggal 5 November.
Baca Juga: Pidato Netanyahu Di Gedung Capitol AS Disambut Aksi Unjuk Rasa
Namun, para analis tidak memperkirakan akan ada perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap Israel, yang merupakan sekutu terdekat Washington di wilayah Timur Tengah.
"Ada pergerakan penuh harapan dalam pembicaraan untuk mengamankan kesepakatan atas transaksi ini, dan seperti yang baru saja saya sampaikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sekaranglah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini," sebut Harris.
Baca Juga: Warga Ibu Kota Prancis Ngamuk!!! Paris 'Kosong' Karena Olimpiade
Meskipun sebagai wakil presiden, ia sebagian besar menyetujui Biden dalam mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, ia menjelaskan pada hari Kamis bahwa ia kehilangan kesabaran dengan pendekatan militer Israel.
"Israel punya hak untuk membela diri. Dan cara melakukannya penting," kata Harris.
Baca Juga: Pidato Netanyahu Disebut Penuh Kebohongan, Ribuan Pendemo Kepung Gedung Capitol
Harris juga mendesak warga Amerika Serikat (AS) untuk membantu mendorong upaya untuk memahami kompleksitas, nuansa, dan sejarah wilayah tersebut.