GEMALANTANG.COM -- Perkara sianida kembali membuat geger khalayak publik di Thailand setelah enam mayat di temukan di hotel mewah Grand Hyatt Erawan Bangkok.
Kepala polisi Bangkok Letnan Jenderal Thiti Sangsawang mengidentifikasi korban tewas sebagai dua warga negara Amerika keturunan Vietnam dan empat warga negara Vietnam.
Baca Juga: Demo Berdarah, Bangladesh Tutup Sekolah Dan Universitas Tanpa Batas Waktu
Sangsawang mengatakan korban terdiri dari tiga pria dan tiga wania dengan perkiraan usia berkisar antara 37 hingga 56 tahun. Sementara itu, menurut Wakil Kepala Polisi Bangkok Noppasin Punsawat, kasus tersebut tampaknya bersifat pribadi dan tidak akan memengaruhi keselamatan wisatawan.
Noppasin juga menjelaskan bahwa orang ketujuh yang namanya tercantum dalam daftar pemesanan hotel adalah saudara kandung dari salah satu dari keenam orang tersebut,
Baca Juga: Waspada Perang Baru!!! Serangan Udara Hizbullah dan Israel Semakin Intens
Dan orang ketujuh itu telah meninggalkan Thailand pada tanggal 10 Juli. Polisi yakin orang ketujuh tersebut tidak terlibat dalam kematian tersebut.
Hasil otopsi awal menunjukkan adanya jejak sianida dalam darah enam tamu Vietnam dan Amerika dan salah satu dari mereka diyakini telah meracuni yang lain karena investasi yang buruk, kata pihak berwenang Thailand.
Baca Juga: Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang
Letnan Jenderal Trairong Piwpan, kepala divisi forensik kepolisian Thailand, mengatakan ada jejak sianida di dalam cangkir dan termos yang ditemukan polisi di ruangan tersebut.
Trairong mengatakan bunuh diri massal tidak mungkin terjadi karena beberapa dari mereka telah mengatur jadwal perjalanan mereka kedepannya.
Baca Juga: Israel Bombardir 40 Target Di Gaza, Puluhan Nyawa Melayang
Dia menambahkan bahwa jasad-jasad yang berada di bagian-bagian kamar hotel yang berbeda menunjukkan bahwa mereka tidak sengaja mengonsumsi racun dan menunggu kematian mereka bersama-sama, menurut laporan AP