GEMALANTANG.COM -- Pemilihan Presiden Iran putaran kedua telah usai dan dimenangkan oleh Masoud Pezeshkian, dengan perolehan suara 16.3 juta suara.
Angka itu berhasil unggul mengalahkan lawan politiknya yaitu mantan negosiator nuklir ultra konservatif, Saeed Jalili yang memperoleh 13,5 juta suara.
Pezeshkian (69) adalah seorang ahli bedah jantung yang akan menerapkan kebijakan moderat di dalam negeri dan memperbaiki hubungan dengan Barat.
Baca Juga: Bikin Kaget, Vladimir Putin Serukan 'Penghentian Total' Perang Ukraina
Menurut Kementerian Dalam Negeri Iran, pada putaran kedua ini, jumlah pemilih mencapai 50 persen, sekitar 10 persen lebih tinggi daripada putaran pertama dengan jumlah pemilihan sekitar 30,5 juta surat suara.
Sementara itu, para pendukung Pezeshkian menyambut hangat kemenangan, mereka juga menggunakan media sosial untuk memberi selamat kepada warga Iran karena datang ke tempat pemungutan suara untuk menyelamatkan Iran.
Baca Juga: Petinggi Hamas Temui Pemimpin Hizbullah, Bahas Perang Atau ?
"Akhir dari kekuasaan minoritas atas mayoritas. Selamat atas kemenangan kebijaksanaan atas ketidaktahuan," kata Ali Akbar Behmanesh, seorang politikus reformis dan pimpinan kampanye Pezeshkian di Provinsi Mazandaran, dalam sebuah posting di X
Baca Juga: Ditengah Seruan Mundur, Joe Biden Tetap Ngotot Maju Di Pilpres AS
Berdasarkan laporan The New York Times, beberapa pendukung Jalili mengatakan di media sosial bahwa, terlepas dari siapa yang menang, jumlah pemilih yang lebih tinggi adalah kemenangan bagi Republik Islam, dan mereka berharap pemerintahan baru akan berupaya menjembatani perpecahan dalam faksi-faksi politik.