GEMALANTANG.COM -- Kekerasan yang disebabkan oleh geng yang terlibat dengan perdagangan narkoba dan migran melonjak di negara bagian Chiapas, Meksiko selatan
Kementerian Keamanan Publik setempat menyebut setidaknya 19 mayat ditemukan di sebuah truk sampah yang ditinggalkan di jalan dekat kota La Concordia.
Baca Juga: Empat Kapal Milik Inggris, AS dan Israel Dirudal Houthi Yaman
Penyelidikan awal menyatakan bentrokan itu terjadi antara kartel Sinaloa, salah satu kartel terkuat di Meksiko, dan geng lain yang diidentifikasi sebagai kartel Chiapas dan Guatemala menurut laporan yang dimuat Al Jazeera.
Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua kelompok tersebut bertempur memperebutkan kendali di wilayah perbatasan.
Baca Juga: Israel Bikin Ulah Lagi di Tepi Barat, Indonesia Meradang
Sementara itu, menurut organisasi nonpemerintah Insight Crime wilayah Chiapas merupakan kunci perdagangan narkoba, senjata, dan migran menuju Amerika Serikat.
Meningkatnya kekerasan baru-baru ini telah menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka. Pemerintah setempat diketahui mengerahkan 1.200 personel tambahan untuk memperkuat perbatasan Meksiko dengan Guatemala.
Baca Juga: Perang Apokaliptik, AS dan Eropa 'Warning' Hizbullah
Lonjakan kekerasan kriminal, yang mengakibatkan lebih dari 450.000 kematian sejak kampanye militer pemerintah melawan kartel narkoba dimulai pada tahun 2006 di bawah kepresidenan Felipe Calderon