internasional

Makin Panas!!! PM Najib Mikati : Kita Dalam Keadaan Perang

Senin, 1 Juli 2024 | 01:05 WIB
Makin Panas!!! PM Najib Mikati : Kita Dalam Keadaan Perang (Gemalantang.com/Asap hitam mengepul dari sebuah rumah yang meledak di Desa Khiam, Lebanon Selatan/voi)

GEMALANTANG.COM -- Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan negaranya dalam keadaan perang akibat ancaman dan serangan dari Israel berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari media.

"Ancaman yang kita hadapi seperti perang psikologi. Pertanyaan semua orang adalah 'apakah itu perang?' Ya, kita dalam keadaan perang. Akibat serangan Israel, ada banyak korban tewas dari pihak sipil dan non sipil dan desa-desa yang hancur," kata Mikati dalam sebuah pernyataan dikutip dari Republika, Senin (01/07/2024).

Baca Juga: Perang Barat dan Timur Ditengah Konflik Hizbullah dan Israel

Mikati menyebut sepenuhnya menyatakan solidaritas dengan masyarakat Lebanon selatan dan mengikuti situasi mereka di tengah kebakaran lintas batas yang sedang berlangsung.

"Kami bersama rakyat kami. Perlawanan sedang menjalankan tugasnya, pemerintah Lebanon sedang menjalankan tugasnya, dan tujuan kami adalah melindungi negara dalam segala arti kata," sebutnya.

Baca Juga: Perang Di Gaza Tidak Akan Berakhir Hingga Tujuan Israel Tercapai

Perdana Menteri Mikati juga merujuk pada Resolusi PBB 2735 menyerukan penerapan gencatan senjata di Gaza yang disampaikan oleh Amerika Serikat dan diadopsi oleh Dewan Keamanan pada bulan Juni.

“Israel harus menghentikan agresi berulangnya terhadap Lebanon dan menghentikan perang di Gaza, dan setiap orang harus menerapkan Resolusi PBB 2735,” tambahnya

Baca Juga: Senjata 'Kiamat' Israel Siap Hadapi Perang Besar Timur Tengah

Sedikitnya 3.000 unit rumah hancur secara keseluruhan atau sebagian, sementara 12.000 unit mengalami kerusakan sedang selama sembilan bulan pertempuran di wilayah selatan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan sekitar 100.000 orang harus meninggalkan rumah mereka di wilayah perbatasan, sementara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan sebanyak 80.000 warganya harus melakukan hal yang sama.

 

Tags

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB