GEMALANTANG.COM -- Moskow mengutuk serangan biadab yang dilakukan Kiev atas serangan di Krimea yang menewaskan 4 orang pengunjung termasuk anak-anak dan melukai lebih dari 150 orang belum lama ini.
Rusia mengklaim Ukraina telah menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok AS hingga menuduh AS membantu Kiev memilih target serangan rudal.
Baca Juga: Israel Akan Hentikan Perang Di Jalur Gaza Hingga Utamakan Jalur Diplomatik Dengan Hizbullah
Seperti yang dilaporkan oleh Rusia Today hal itu membuat Rusia begitu meradang dengan Amerika Serikat yang mengizinkan Kiev untuk menggunakan beberapa senjata Barat yang dipasok untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia selama serangan baru Moskow di Wilayah Kharkov, Ukraina.
“Kami sangat memahami siapa yang berada di balik ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov baru-baru ini.
Baca Juga: Setelah Korea Utara, Rusia dan Iran Akan Teken Perjanjian Strategis Baru
Bahkan Rusia bersumpah akan membalas Amerika Serikat (AS), kekhawatiran tentang situasi yang semakin buruk ditengah hubungan panas antara kedua belah pihak.
Pentagon berupaya menjalin komunikasi melalui telepon dengan Andrey Belousov yang baru menjabat sebagai Menteri Pertahanan Rusia.
Baca Juga: Tragedi Kremia Picu Perang Besar Antara Rusia dan Amerika Serikat
Juru bicara Pentagon Pat Ryder menyebut dalam percakapan keduanya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menekankan pentingnya menjaga komunikasi di tengah perang.
“Menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Rusia melawan Ukraina,” kata Pat Ryder saat menirukan pembicaraan Lloyd Austin dan Andrey Belousov dikutip dari Rusia Today, Rabu (26/06/2024).
Baca Juga: Israel dan Hizbullah Semakin Panas, AS Ingatkan Soal 'Kekuatan' Iran
Llyod Austin menegaskan tidak hanya Washington bahkan mitra-mitra Ukraina di seluruh dunia mendukung negara yang dipimpin oleh Volodymyr Zelenskyy itu.