Senin, 22 Desember 2025

‎Indonesia dan Para Pemimpin Dunia Geram Israel Ingin Kuasai Gaza

Photo Author
- Sabtu, 9 Agustus 2025 | 08:46 WIB
Seorang anak berlari dari lokasi kejadian setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, 17 Juli 2025. (Al Jazeera/Reuters)
Seorang anak berlari dari lokasi kejadian setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, 17 Juli 2025. (Al Jazeera/Reuters)

‎Mereka mengatakan bahwa rencana tersebut berisiko melanggar hukum humaniter internasional.

‎"Memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah ada, membahayakan nyawa para sandera, dan semakin meningkatkan risiko pengungsian massal warga sipil." katanya.

Baca Juga: Istana Buka Suara soal 2.000 Warga Gaza Bakal Dibawa ke Indonesia

‎Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut keputusan Israel untuk meningkatkan operasi militer di Gaza, salah dan mendesak pengekangan.

‎“Keputusan pemerintah Israel untuk meningkatkan serangannya di Gaza adalah salah, dan kami mendesak mereka untuk segera mempertimbangkannya kembali,” ujarnya.

‎Starmer menilai tindakan ini hanya akan membawa lebih banyak pertumpahan darah di daerah tersebut.

Baca Juga: PM Starmer Pastikan Inggris Akan Mengakui Negara Palestina

‎Tidak hanya mendapat kecaman keras dari seluruh belahan dunia, di dalam negeri, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga mengutuk keputusan untuk merebut Kota Gaza.

‎"Ini adalah bencana yang akan menyebabkan lebih banyak bencana lagi," tulisnya di X, dikutip Al Jazeera.

‎Ia menuding Netanyahu menyerah pada tekanan dari para menteri sayap kanannya. Menurutnya, keputusan kabinet tersebut akan menjadi bencana bagi generasi mendatang.

Baca Juga: ‎Sanusi Ceritakan Mimpinya Tuk KONI Jambi saat Ngopi Bareng Insan Pers

‎Menyusul reaksi keras terhadap rencana Israel, Menteri Pertahanan Israel Katz justru mengatakan kecaman di seluruh dunia tidak akan melemahkan tekad Israel.

‎"Masa-masa ketika orang Yahudi tidak membela diri sudah berlalu. Musuh-musuh kita akan menganggap kita sebagai satu tangan yang kuat dan bersatu, yang akan menyerang mereka dengan kekuatan besar." katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X