Senin, 22 Desember 2025

Israel Tolak Tawaran Hamas Untuk Membebaskan Sandera Prioritas AS

Photo Author
- Sabtu, 15 Maret 2025 | 20:07 WIB
Sebuah Taurat dan Foto Edan Alexander, seorang prajurit Amerika-Israel dan Pasukan Pertahanan Israel yang disandera selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas. (Gemalantang.com/Reuters)
Sebuah Taurat dan Foto Edan Alexander, seorang prajurit Amerika-Israel dan Pasukan Pertahanan Israel yang disandera selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas. (Gemalantang.com/Reuters)

GEMALANTANG.COM, KAIRO -- Hamas mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel jika Israel memulai tahap berikutnya dari perundingan gencatan senjata menuju akhir perang secara permanen. 

Reuter melaporkan bahwa tawaran untuk membebaskan Edan Alexander, penduduk asli New Jersey, seorang prajurit berusia 21 tahun di tentara Israel, ditolak Israel sebagai perang psikologis.

Hamas telah mengajukan tawaran untuk membebaskan Alexander, setelah menerima proposal dari mediator untuk negosiasi pada fase kedua dari kesepakatan gencatan senjata, tetapi telah berada dalam ketidakpastian selama dua minggu.

Baca Juga: Trump Minta Putin Mengampuni Nyawa Ribuan Tentara Ukraina

Kelompok itu mengatakan pemimpin Gaza yang diasingkan, Khalil Al-Hayya, dijadwalkan tiba di Kairo pada Jum'at malam untuk perundingan gencatan senjata lebih lanjut dengan mediator Mesir.

Sejak fase pertama gencatan senjata sementara berakhir pada tanggal 2 Maret, Israel telah menolak untuk membuka perundingan fase kedua, yang akan mengharuskannya untuk bernegosiasi mengenai diakhirinya perang secara permanen, tuntutan utama Hamas.

Israel mengatakan ingin memperpanjang fase pertama gencatan senjata sementara, sebuah usulan yang didukung oleh utusan AS Steve Witkoff. Hamas mengatakan akan melanjutkan pembebasan sandera hanya pada fase kedua.

Baca Juga: PLN Siagakan 1.000 Unit SPKLU di Jalur Mudik Sumatra dan Jawa

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut tawaran pembebasan Alexander sebagai manipulasi dan perang psikologis, seperti dilansir Reuters.

"Meskipun Israel telah menerima usulan Witkoff, Hamas tetap pada penolakannya dan tidak bergeming sedikit pun," kantornya menambahkan.

Dikatakan bahwa ia akan bersidang dengan kabinetnya pada Sabtu malam untuk membahas situasi penyanderaan dan memutuskan langkah selanjutnya.

Baca Juga: Gubernur Al Haris: Ramadhan Momentum Mempererat Persatuan dan Kesatuan

Israel telah memberlakukan blokade total terhadap Gaza sejak fase pertama gencatan senjata berakhir tanpa kesepakatan untuk memulai fase kedua pada tanggal 2 Maret.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X