GEMALANTANG.COM -- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengungkapkan penyebab terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh proyektil jarak pendek yang diluncurkan dari luar kediamannya di Teheran.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Al Jazeera, IRGC mengatakan bahwa berdasarkan investigasi yang dilakukan sejauh ini, serangan terhadap Haniyeh dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek yang membawa sekitar 7kg [15,4lb] bahan peledak dan diluncurkan dari luar kediaman tamu.
Baca Juga: AS Kerahkan Kekuatan Penuh Untuk Menghadapi Iran dan Hizbullah
Ditambahkannya, Israel akan menerima hukuman keras pada waktu dan tempat yang tepat atas pembunuhan Haniyeh, yang, katanya, didukung oleh pemerintah kriminal Amerika Serikat.
Atas kejadian itu Israel bungkam, tidak membenarkan atau membantah peran tersebut, sementara AS mengatakan pihaknya tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh yang mengancam akan menjerumuskan Timur Tengah ke dalam konflik lebih lanjut di tengah perang Israel yang tiada henti di Jalur Gaza.
Baca Juga: Koresponden Media Internasional Tewas Dalam Serangan Israel
Menurut analis keamanan HA Hellyer, narasi yang diadopsi Iran untuk menggambarkan metode pembunuhan Ismail Haniyeh akan membentuk eskalasinya terhadap Israel.
"Belum jelas bagaimana dia dibunuh dan kesimpulan apa pun tentang hal itu akan berdampak serius pada eskalasi seperti apa yang akan terjadi selanjutnya dan narasi apa yang akan dihasilkan," kata Hellyer kepada Al Jazeera dikutip, Sabtu (03/08/2024).
Baca Juga: Hizbullah : Perang Besar Tergantung Respon Serangan Balasan Israel
Seraya mencatat bahwa ada dua narasi yang saling bertentangan. Mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, termasuk sumber-sumber Timur Tengah dan Iran.
Bahkan, sejumlah media Barat sebelumnya telah melaporkan bahwa Haniyeh terbunuh oleh bom yang ditanam beberapa bulan lalu di tempat tinggalnya di Teheran.
Baca Juga: Proksi Teheran Berkumpul, Israel Dalam Cengkraman Iran
"Ada perbedaan antara kedua jenis skenario ini, pelanggaran keamanan mungkin telah terjadi dalam hal mengetahui dengan pasti di mana harus menyerang, tetapi itu adalah pelanggaran keamanan yang berbeda dibandingkan jika bom diselundupkan ke dalam wilayah Iran." kata Hellyer
Artikel Terkait
Pertemuan Prabowo dan Vladimir Putin Disorot Dunia
Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Jenazah Ismail Haniyeh Akan Dimakamkan Di Qatar
Pemerintah Resmi Larang Rokok Dijual Batangan
Proksi Teheran Berkumpul, Israel Dalam Cengkraman Iran
Hizbullah : Perang Besar Tergantung Respon Serangan Balasan Israel
Dulu Sepi, Kini Lapgar Disulap Fadhil Arief Jadi Objek Wisata Favorit
Koresponden Media Internasional Tewas Dalam Serangan Israel
AS Kerahkan Kekuatan Penuh Untuk Menghadapi Iran dan Hizbullah
Horor!!! RTH Yang Dibangun Pemkab Batanghari Tidak Terawat Hingga Ringsek