Pada Mei 2025, Nissan juga mengumumkan rencana restrukturisasi besar dengan memangkas 11.000 karyawan dan menutup tujuh pabrik di berbagai negara untuk menekan biaya produksi.
Baca Juga: IHSG Melemah usai Suku Bunga BI Turun, Saham Jumbo Ikut Terkoreksi
Meski AS memangkas tarif impor mobil dari 25 persen menjadi 15 persen, langkah itu belum cukup mengangkat harga saham Nissan di pasar.
Di sisi lain, sejak awal 2025, saham Nissan sudah turun lebih dari 29 persen. Kondisi ini membuat investor semakin berhati-hati, apalagi setelah Mercedes-Benz resmi melepas kepemilikannya.