Gemalantang.com -- Para sopir angkutan batubara yang ada di Jambi mengeluhkan hauling batubara tak kunjung di buka.
Semenjak angkutan batubara ditutup oleh Gubernur Jambi Al Haris sebelum Idul Fitri 1445 lalu, kondisi ini memicu dampak ekonomi yang signifikan bagi pengemudi sopir angkutan batubara yang mulai memprihatinkan.
Seperti yang diungkapkan salah seorang sopir batubara, Darmawan, dirinya berharap angkutan batubara kembali lagi beroperasi, agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi.
Baca Juga: PPTB dan Satgaswas Gakkum Menjadi Ujung Tombak Hauling Batubara di Jambi
Ia juga menyebutkan, dengan kondisi saat ini, para sopir angkutan yang belum narik lagi kesusahan. Apalagi saat ini anak-anak mulai masuk sekolah.
"Semoga bisa muat lagi, kasihan kawan-kawan kita yang payah nyari duit sekarang," ungkapnya, Selasa (23/4/2024).
Ia juga mengatakan, dengan kondisi saat ini, jangankan untuk membeli pakaian sekolah anak-anak. Untuk beli beras terbilang susah.
"Beli beras dan biaya anak-anak sekolah, uang dari mana? Semoga ada titik terangnya," harapnya.
Baca Juga: Dosen Ini Sebut, Buka Tutup Angkutan Batubara Dibawa Kendali Al Haris
Sementara Gubernur Al Haris menegaskan, untuk saat ini angkutan batubara belum boleh beroperasi di jalan umum. Larangan ini berlaku sejak arus mudik Lebaran 2024 lalu hingga sekarang.
"Penyebab tidak beroperasinya angkutan batubara lantaran tidak siapnya stockpile atau pelabuhan batubara, sehingga angkutan batubara dilarang beroperasi," kata Al Haris, Selasa (23/4/2024).
Al Haris mengatakan bahwa angkutan batubara dilarang beroperasi di jalan umum hingga perusahaan siap mengikuti aturan.
Baca Juga: Terus Genjot Pembangunan Jalan Khusus Angkutan Batubara, Al Haris Sampaikan Kabar Baik
Pemprov Jambi mengeluarkan aturan itu demi kelancaran arus jalan umum, serta aktivitas batubara juga tak terkendala hingga jalan khusus batubara selesai.