GEMA LANTANG, JAMBI -- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi untuk membuat program pertukaran pelajar dan pengajar dengan negara asing menuai sorotan publik dan akademisi.
Program pertukaran ini diklaim dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas dunia pendidikan, maka dari itu Pemkot Jambi melalui Dinas Pendidikan optimis akan dapat merealisasikan wacana tersebut.
Diketahui, saat ini Pemerintahan Maulana tengah berupaya menjalin kerjasama atau MoU dengan berbagai negara asing dari berbagai penjuru dunia.
Baca Juga: Pemkot Jambi Bakal Jalin MoU Dengan Negara Asing soal Dunia Pendidikan
Dr. Noviardi Ferzi, seorang akademisi di Jambi, menyoroti tajam wacana tersebut, ia mengatakan ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh Pemerintahan Maulana jika program ini terlaksana.
Meskipun, kata Dr. Ferzi, kerjasama internasional sangat penting untuk kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM), akan tetapi potensi tantangan yang perlu diantisipasi.
"Kerjasama asing yang tidak disertai dengan adaptasi konteks lokal bisa menyebabkan ketidaksesuaian program dengan kebutuhan spesifik daerah." sebutnya.
Baca Juga: Bunda Zulva Fadhil Ajak Jaga Anak -anak dari Pengaruh Gadget
"Pendidikan dan pelatihan yang didatangkan dari luar harus disesuaikan dengan kultur, kebutuhan lokal, dan infrastruktur yang ada di Kota Jambi agar benar-benar efektif." tambah Ferzi, Kamis, 20 November 2025.
Selain itu, Dr. Ferzi juga mengatakan bahwa ketergantungan berlebihan pada program luar negeri dapat menghambat pengembangan kapabilitas lokal secara mandiri.
"Pemkot [Jambi] perlu memastikan bahwa program ini tidak sekadar mengimpor ilmu atau teknologi, tetapi juga menumbuhkan kemampuan internal yang berkelanjutan, termasuk pembinaan tenaga pendidik dan fasilitator dalam negeri." ujarnya.
Baca Juga: Cerita Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta usai Insiden Ledakan
"Perlu perhatian lebih pada akses dan pemerataan manfaat." sambungnya.