GEMA LANTANG, BANDUNG --- Linimasa media sosial tengah ramai membahas isu mengenai Sesar Lembang yang kini kembali mencuat dan menjadi perhatian serius sebagian publik Tanah Air.
Sesar aktif sepanjang 29 kilometer ini disebut para ahli mampu memicu gempa bumi besar dengan magnitudo 6,5 hingga 7. Jika terjadi, dampaknya diperkirakan bisa meluas ke seluruh wilayah Bandung Raya.
Baca Juga: Dana Jumbo Rp22,7 Triliun Mengalir ke Perum Bulog
Sejumlah getaran kecil akibat aktivitas sesar sudah beberapa kali dirasakan masyarakat. Meski skalanya ringan, para peneliti mengingatkan fenomena ini tidak boleh diremehkan.
Terkini, BPBD Kota Bandung bersama tim kebencanaan dikabarkan telah melakukan peninjauan jalur sesar di kawasan Gunung Batu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Baca Juga: Warga Merangin Ngeluh ke Prabowo soal Air Sungai Keruh Akibat PETI
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi menuturkan, hasil tinjauan menemukan adanya retakan panjang di permukaan tanah.
Retakan ini menjadi bukti nyata aktivitas tektonik di jalur sesar masih berlangsung.
BPBD juga diketahui menghadirkan peneliti BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono guna menjelaskan lebih detail mengenai potensi bahaya Sesar Lembang.
Baca Juga: 40 Ribu Pekerja Tekstil Terancam PHK Jika BMAD Sebesar 45 Persen
"Kami ingin mendapatkan penjelasan dari ahlinya, Sesar Lembang itu kejadiannya seperti apa, apa dampak negatifnya, besarannya berapa," ujar Didi di lokasi peninjauan, Gunung Batu, Lembang.
Didi menegaskan, Pemerintah Kota Bandung kini menempatkan Sesar Lembang sebagai prioritas utama mitigasi bencana.
Hal ini karena ancaman kerusakan dari gempa sesar dinilai jauh lebih besar dibandingkan bencana lain di wilayah Bandung.
Baca Juga: Indonesia dan Bangladesh Perkuat Kemitraan Energi, Batubara Mendominasi