‎Pengemudi Angkutan Batubara di Jambi Tak Terpengaruh Isu 'One Piece'

‎GEMA LANTANG, BATANG HARI -- Belakangan ini media sosial (Medsos) di berbagai platform lagi ramai soal unggahan bendera bajak laut dari anime One Piece.

‎Terkait hal ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan (BG), menyebut aksi itu sebagai bentuk provokasi yang bisa merusak kehormatan bangsa.

‎Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Terbaru Kasus Pelajar SMK Tewas Usai Ditebas Celurit

‎Ia menilai simbol yang bersifat fiktif itu, tidak pantas disandingkan dengan lambang perjuangan nasional.

‎“Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa,” kata BG dalam pernyataannya awal bulan lalu.

‎Baca Juga: Sanksi Berat Mengintai Jika Masih Nekat Kibarkan Bendera One Piece

‎Budi Gunawan juga mengajak masyarakat untuk memaknai momen kemerdekaan dengan menghormati para pahlawan.

‎Namun, isu bendera bajak laut itu tidak berlaku di Kabupaten Batang Hari. Pasalnya, cerminan menghormati simbol negara dan perjuangan para pahlawan tampak sudah mengakar di kehidupan warganya.

‎Baca Juga: Warga Panik Sumur Pertamina EP di Subang Meledak

‎Para sopir angkutan batubara tidak terpengaruh dengan isu semacam itu, bahkan mereka telah memasang bendera Merah Putih di bak mobil ataupun kaca depan mobil.

‎Ketua sopir angkutan batubara Batang Hari, Edi Cipto mengatakan, bahwa para sopir tidak akan terpengaruh dengan isu beredar tentang bendera bajak laut dari manga One Piece itu.

‎Baca Juga: Roy Suryo Bakal Rilis Buku Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

‎"Kami tetap patuh terhadap negara untuk tidak terpengaruh dengan isu beredar tentang bendera One Piece. Kami tetapi memasang bendera Merah Putih dan Palestina." ungkapnya.

‎