3. Ontang-anting Ambruk di Semarang
Pada 3 Juni 2022 lalu, wahana ontang-anting ambruk ketika sedang beroperasi di Lapangan Jolotundo, Semarang.
Wahana yang dinaiki anak-anak sekolah dasar itu tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan membuat seorang anak berusia 10 tahun terluka di kaki.
Kepolisian setempat kala itu menyimpulkan struktur rangka wahana tidak memenuhi standar keamanan.
Di sisi lain, sanksi yang diberikan kepada pengelola bersifat administratif tanpa tindak lanjut perbaikan sistemik. Akibatnya, kasus serupa terus berulang di tempat lain.
Baca Juga: 'Suara Rakyat, Suara Golkar', Bukti Nyata Pengabdian Golkar Jambi di HUT ke 61
Pelajaran dari Deretan Tragedi
Berulangnya insiden di berbagai daerah menunjukkan sistem keamanan wahana permainan di Indonesia masih jauh dari kata ideal.
Tak hanya di taman bermain besar, tetapi juga di pasar malam rakyat yang ramai setiap akhir pekan.
Di sisi lain, warga juga membutuhkan jaminan wahana yang mereka datangi aman, sementara pengelola wajib memastikan semua peralatan terjamin keamanannya saat dimainkan.