Gemalantang.com - Diduga praktek pungli di setiap buka tutup jalan dalam pekerjaan rigit beton jalan nasional terlihat jelas kasat mata di Kabupaten Batanghari
Praktek dugaan pungli tersebut dengan modus buka tutup jalan dan memanfaatkan situasi perbaikan jalan nasional.
Praktek pungli di sepanjang jalan lintas yang terdapat beberapa titik dalam perbaikan jalan rigit beton di Kabupaten Batanghari, memicu keresahan pengguna jalan.
Warga selalu pengguna jalan lintas Nasional di Kabupaten Batanghari mengeluhkan aktivitas pungli yang berkedok buka-tutup jalan di jalur Bulian - Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Terdapat beberapa titik pekerjaan rigit beton jalan lintas nasional yang sedang dikerjakan dengan memberlakukan buka tutup , setiap adanya pekerjaan, secara kasat mata disinyalir praktek pungli seakan menjamur tanpa adanya tindakan nyata dari petugas setempat.
Baca Juga: Pungli Terhadap Angkutan Batubara, KPK Pertanyaan Dasar Hukumnya: Kita Cari Oknum Dibalik Itu Semua
Baca Juga: Tiga Pelaku Pungli Sopir Angkutan Batubara Ditangkap, Ternyata Korbannya Wanita
Baca Juga: Dugaan Praktek Pungli Merajalela di UIN STS Jambi, Mahasiswa Minta Usut Oknum
Yanto misalnya pengguna jalan yang menyoroti hal tersebut, dugaan praktek pungli tersebut. Yanto kerap harus mengeluarkan kocek dan menyiapkan uang kecil untuk memberikan disetiap buka tutup jalan yang sedang dikerjakan.
" Seingat saya yang baru saya lintasi terdapat lebih dari tiga titik pekerjaan rigit beton, semua mereka meminta uang dengan menyodorkan kardus disaat melintas, saya harap petugas bertindak tegas" jelasnya saat melintasi jalur Pall V Mara Tembesi, Rabu (29/11/2023).
Kata Yanto, mereka lalu meminta uang kepada pengendara yang melintas di jalan tersebut, terkadang mereka sengaja ngumpul di pinggir jalan dan menjagain jalur buka tutup jalan lintas nasional yang sedang diperbaiki.
"Kita ngak tau, apakah ini dibolehkan atau sengaja tutup mata menandakan adanya pembiaran yang terjadi," Sambungnya
Aktifitas yang disinyalir praktek pungutan liar dijalan lintas nasional seperti ini seolah sudah bukan lagi barang langka.
Bahkan disetiap sudut pekerjaan terlihat jelas, indra yang mengaku resah dengan aktifitas tersebut.
Menurutnya, seharusnya yang bertanggung jawab mengatur buka tutup lalu lintas dipekerjakan oleh kontraktor, pekerja jalan, dan tidak ada praktek dugaan pungli tersebut.