Gemalantang.com - Sejumlah pelajar SMK diamankan jajaran Satuan Samapta Polres Batanghari dan Polsek Bajubang, karena melakukan aksi tawuran.

Sebelumnya aksi tawuran ini sempat dibubarkan masyarakat di Tapal Batas Desa Panerokan Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, tapi tidak indahkan.

Mereka tak dengar oleh sejumlah pelajar, akhirnya masyarakat melaporkan aksi tawuran kepada pihak polisi yang dilakukan sejumlah pelajar antara SMK di Tapal Batas Desa Panerokan Kecamatan Bajubang.

Usai menerima laporan dari masyarakat, Polsek Bajubang di backup oleh Samapta Polres Batanghari langsung ke lokasi dan mengamankan puluhan pelajar tingkat SMK sederajat yang sebelumnya telah dibubarkan dan diamankan oleh masyarakat guna antisipasi hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto SIK saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, pihaknya mengamankan aksi tawuran, sebanyak 27 orang pelajar

Adapun pelajar tersebut mereka berasal dari 4 sekolah, yakni SMK 3, SMK 1 Kota Jambi, SMK Batanghari dan SMK 2 Batanghari.

“Saat ini seluruh dunia pelajar sudah ita amankan dan kami lakukan pembinaan. Kita minta kepada mereka untuk menjadi lebih baik dengan harapan hal ini menjadi kejadian terakhir”, jelasnya, Senin (17/7/2023).

Pembinaan tak hanya dilakukan oleh Pihak Kepolisian saja, Ia berharap setelah kejadian ini pembinaan juga dilakukan oleh seluruh pihak seperti pihak orang tua, sekolah, tokoh masyarakat, lembaga kepemudaan, bahkan aparat pemerintah, tuturnya.

Lebih jauh, Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto menyebutkan, aksi tawuran antar pelajar tidak terjadi lagi di Kabupaten Batanghari.

"Mereka ini adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan kita sebagai pemimpin. Jadi apabila mereka tidak kita jaga dengan baik maka generasi muda kita akan hancur dimasa depan," pungkasnya.

“Saya minta agar eluruh pihak ikut berperan aktif dalam mencegah terjadinya tawuran antar pelajar di Kabupaten Batanghari," ujarnya.

Usai diberikan pembinaan langsung oleh Kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto, para pelajar SMK tersebut kemudian menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan selanjutnya.