Rabu, 27 September 2023

Hari Ini Gerhana Bulan Total Bakal Muncul, Ini Waktunya

- Selasa, 8 November 2022 | 08:48 WIB

GEMALANTANG.COM - Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain.

Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain

Hari ini, Selasa (8/11/2022) Gerhana Bulan Total bakal muncul , ia adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.

Hal ini, disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus. Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

 


 

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Sebab, orbit Bulan yang miring 5,1 derajat terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus. Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.

"Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik," kata Andi, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/11/2022).

Lebar Gerhana Bulan Total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Berikut ini waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat teramati untuk setiap kontak gerhana:

- Awal Penumbra (P1): 15.02.17 WIB / 16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT (Seluruh Indonesia - Tidak Dapat Teramati)

- Awal Sebagian (U1): 16.09.12 WIB / 17.09.12 WITA / 18.09.12 WIT (Papua, Papua Barat, P. Seram, P. Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, Kep. Tanimbar)

- Awal Total (U2): 17.16.39 WIB / 18.16.39 WITA / 19.16.39 WIT (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kapuas Hulu)

- Puncak Gerhana: 18.00.22 WIB / 19.00.22 WITA / 20.00.22 WIT (Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu)

- Akhir Total (U3): 18.41.37 WIB / 19.41.37 WITA / 20.41.37 WIB (Seluruh Indonesia - Dapat Teramati)

- Akhir Sebagian (U4): 19.49.03 WIB / 20.49.03 WITA / 21.49.03 WIT (Seluruh Indonesia - Dapat Teramati)

- Akhir Penumbra (P4): 20.56.08 WIB / 21.56.08 WITA / 22.56.08 WIT (Seluruh Indonesia - Dapat Teramati)

Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.

Hal ini dikarenakan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi. Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam.

Spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas, sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.

Selain itu, saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama.

Gerhana dapat berwarna menjadi lebih kecokelatan bahkan hitam pekat jika partikel seperti debu vulkanik ikut menghamburkan cahaya.

Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun Bulan Baru.

Gerhana Bulan Total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.

Editor: Gema Lantang

Tags

Terkini

Tiga Oknum Wartawan di Kepung Warga, Ini Penyebabnya

Sabtu, 23 September 2023 | 13:32 WIB

Ini Hasil Pertemuan Warga SAD Dengan DPRD Batanghari

Senin, 28 Agustus 2023 | 19:30 WIB
X