Gemalantang.com- Guna menggantisipasi siklus 4 tahunan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Provinsi Jambi minta agar masyarakat tidak membakar hutan dan lahan.

Masyarakat kembali diimbau untuk mewaspadai potensi kebakaran akibat kondisi cuaca panas mengantisipasi siklus 4 tahunan kejadian Karhutla yang terjadi di provinsi Jambi seperti yang terjadi pada tahun 2011-2015 dan 2019.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Sudirman kembali menghimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran akibat kondisi cuaca panas yang sedang terjadi

"Kita minta seluruh masyarakat Jambi menjaga lingkungannya agar terbebas dari potensi kebakaran, mulai dari tidak membuka lahan dengan cara dibakar serta tidak membuang puntung rokok sembarangan yang dapat mengakibatkan Karhutla)," ingat Sekda Sudirman.

Kata Sekda Sudirman, pesanini harus terus ditekankan dan disosialisasikan agar penanganan Karhutla di wilayah Provinsi Jambi bisa berjalan maksimal.



Lanjut Sekda Sudirman, pengelolaan dan mitigasi kebakaran di lahangambut menjadi kunci penting dalam upaya meminimalisir kejadian karbola siklus 4 tahunan.

Dikatakan Sekda Sudirman, Karhutla yang diperkirakan bisa terjadi pada tahun 2023 harus mampu diantisipasi dengan baik, agar kejadiannya tidak berulang kembali

" Kemarin saya koordinasikan dengan kepala BPBD Provinsi Jambi, memang ada beberapa lahan yang sudah mulai terbakar. Dan Alhamdulillah masih bisa diatasi, oleh karena itu saya menghimbau ini kepada masyarakat karena suasananya apa panasnya agak berbeda terik intinya itu jangan membuang untung rokok sembarangan," pesanya.

Sekda juga mengatakan, masyarakat jangan melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

Sementara, berdasarkan data BPBD Provinsi Jambi luas carrefourlah hingga pertengahan tahun 2023 sudah mencapai 33,8 hektar luas karbohidrat terbesar terjadi di Kabupaten Sarolangun dengan catatan 16,45 hektar.