Sementara teknologi yang kini telah berkembang pesat, mampu 'menabung' pengetahuan manusia itu untuk memudahkan mereka melihat kembali hal-hal yang sebelumnya telah terjadi.
"Kita lihat 'tabungan' pengetahuan atau repository knowledge," ujar Stella.
"Apa yang ada di otak kita, karena kita acapkali lupa dan tidak ingat semua hal, itu lebih terbatas secara jumlah daripada internet, chat gpt, dan lainnya," jelasnya.
Manusia Tidak Sepenuhnya Kalah dari Teknologi
Wamen Dikti RI membeberkan tentang kekuatan teknologi masa kini juga tidak membuat manusia sepenuhnya kalah.
Stella meredam kekhawatiran masyarakat itu dengan menyebut AI dapat menguntungkan bagi manusia apabila pandai dalam penggunaannya.
"Tapi kalau kita meyakini manusia kalah telak dengan teknologi, menurut saya jawabannya 100 persen tidak," ungkapnya.
Seperti kekhawatiran masyarakat tentang AI, Stella menilai teknologi tersebut hanyalah sebuah alat.
Artikel Terkait
Pilu Ayah Kehilangan Istri dan Anak 1 Tahunnya di Batu: Niat Bersuka Ria dengan Keluarga, Berakhir Duka
Yakinkan Virus HMPV Tak Berbahaya seperti COVID-19, Pemerintah China Jamin Negaranya Aman Buat Destinasi Plesiran
Dear Pengendara Motor: Hati-hati di Jalan Raya, Ini 3 Kasus Kecelakaan Maut yang Libatkan Bus hingga Truk dalam Sepekan Terakhir
Baru Main 5 Menit, Gelandang Tottenham Hotspur Rodrigo Bentancur Alami Insiden Horor di Laga Kontra Liverpool
Paris Hilton Kenang Memori Rumah Rp129 Miliar yang Ikut Terbakar di Los Angeles, Pasrah Hanya Bisa Melihat dari Siaran Berita TV
Manfaat Kandungan Kaviar dalam Skincare yang Dipakai Syahrini dan Efek Samping yang Sering Dihindari