Usut punya usut, kecintaan Jack pada es krim bermula dari dapur ibunya di Cambridge, saat membuat es krim lemon. Ia awalnya tidak berencana menekuni bidang ini.
Karier kulinernya dimulai dari pekerjaan katering untuk membiayai musim snowboarding di Kanada.
Baca Juga: Heboh, Struk Makan Pelanggan Diduga Kena Biaya Royalti Musik Rp29 Ribu
Sejak 2011, Jack mulai memproduksi es krim menggunakan peralatan bekas di dapur rumah, menjualnya dari sepeda roda tiga dengan freezer ke pasar London.
Lemon tetap menjadi rasa favorit pribadinya, Bahkan, saat ini ia mulai menanam bahan baku sendiri di lahannya seluas 13 hektar di wilayah utara Cambridge.
Menurut sang pemilik toko es krim ikonik di Cambridge itu, keistimewaan Jack’s Gelato bukan pada harga atau kemasan mewah, tetapi pada kualitas rasa.
Baca Juga: Pemilik Akun Minta Maaf usai Struk Makan Kena Biaya Royalti Viral
"Scoop kami setara restoran Michelin, tapi bisa dinikmati semua orang," ungkapnya.
Meski bisnisnya terus berkembang, Van Praag tetap fokus pada hal-hal sederhana, seperti merawat tanaman di kebun dan menyiapkan bahan segar untuk produksi.
Sebagai inspirasi, sang pemilik Jack’s Gelato itu menilai keberhasilan tidak hanya dari jumlah penjualan, tetapi juga dari kepuasan pelanggan.
Baca Juga: Resmi Gabung Sassuolo, Jay Idzes Ditebus Rp189,5 Miliar dari Venezia
Hingga kini, dengan perpaduan inovasi rasa dan konsistensi kualitas, Jack’s Gelato diprediksi akan terus mempertahankan reputasinya sebagai salah satu destinasi kuliner paling menarik di Cambridge, Inggris.